Lahan Sudah Disiapkan, Freeport Tolak Bangun Smelter di Papua

Selasa, 09 Februari 2016 - 21:34 WIB
Lahan Sudah Disiapkan, Freeport Tolak Bangun Smelter di Papua
Lahan Sudah Disiapkan, Freeport Tolak Bangun Smelter di Papua
A A A
JAKARTA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika, Papua sudah menyiapkan lahan seluas 3.000 hektare untuk pembangunan pabrik pemurnian mineral tambang (konsentrat) atau smelter PT Freeport Indonesia (PTFI). Namun, perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu menolak dengan berbagai alasan teknis.

Bupati Mimika, Eltinus Omaleng menilai langkah Freeport Indonesia membangun smelter di Papua adalah hal yang masuk akal karena sumber mineral tambangnya berasal dari sana.

Baca: BUMN Serap Divestasi Freeport Cegah Papa Minta Saham

"Jadi tidak ada alasan lagi bagi Freeport membangun smelter di Gresik. Hai Clementino, apakah Gunung Grasberg berada di Surabaya?" ujarnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (9/2/2016).

Kendati demikian, Director and Executive Vice President Freeport Indonesia, Clementino Lamury menyatakan, pihaknya tetap akan membangun smelter di Gresik, Jawa Timur. Alasannya, lokasi di sana lebih strategis dibandingkan Papua karena bisa menampung hasil turunan dari olahan pemurnian untuk industri di kawasan tersebut.

"Sebagaimana komitmen kita, kami harus melakukan pembangunan smelter di dalam negeri dengan investasi sebesar USD2,3 miliar. Sudah kami realisasikan USD168 juta akan kami bangun di Kabupaten Gresik," jelasnya.

Baca: Pemerintah Kembali Izinkan Freeport Ekspor Konsentrat

Clementino menerangkan, jika perusahaan membangun smelter di Papua banyak tantangan dan risiko pencemaran lingkungan dari bahan kimia yang ditampung seperti asam sulfat.

"Tantangan kami melakukan di Papua adalah smelter itu adalah industri yang memerlukan risiko bahan yang cukup berbahaya kalau tidak ditampung seperti asam sulfat. Saat ini lokasi yang paling ideal untuk kami lakukan pembangunan adalah di Jawa Timur dan kami akan lanjutkan," pungkasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9050 seconds (0.1#10.140)