Waskita Karya Makin Berdarah-darah, Utang Naik Jadi Rp84,37 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Waskita Karya Tbk membukukan liabilitas, termasuk utang , senilai Rp84,37 triliun per 31 Maret 2023. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dari posisi 31 Desember 2022 yang berada di angka Rp83,98 triliun.
Mengutip laporan keuangan pada Kuartal I 2023, BUMN bersandi saham WSKT itu mencatatkan utang jangka pendek sebesar Rp21,23 triliun. Sedangkan utang jangka panjang berada di posisi Rp63,13 triliun.
Dari laporan keuangan tersebut, kondisi keuangan Waskita Karya tidak kunjung membaik. Di lain sisi, utang perusahaan tercatat naik, namun pendapatan usaha justru menurun. Pada Kuartal I 2023, pendapatan usaha Waskita sebesar Rp2,73 triliun, turun tipis atau 0,36 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya yakni Rp2,74 triliun.
WSKT juga mencatatkan rugi bersih senilai Rp374,93 miliar, meski turun 54,86 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2022 yaitu Rp830,63 miliar. Beban pokok pendapatan juga mengalami penurunan 3,31 persen menjadi Rp2,33 triliun, dibandingkan periode yang sama 2022 yang berada di angka Rp2,41 triliun.
Sehingga, laba bruto yang dibukukan WSKT sebesar Rp 400,43 miliar, naik 21,46 persen dari periode serupa 2022 yaitu Rp329,66 miliar. Untuk ekuitas hingga 31 Maret 2023 turun menjadi Rp13,84 triliun dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp14,24 triliun
Lihat Juga: Gencarkan Kolaborasi Pemasaran Gas Bumi, PGN Raih Penghargaan BUMN Branding & Marketing Award 2024
Mengutip laporan keuangan pada Kuartal I 2023, BUMN bersandi saham WSKT itu mencatatkan utang jangka pendek sebesar Rp21,23 triliun. Sedangkan utang jangka panjang berada di posisi Rp63,13 triliun.
Dari laporan keuangan tersebut, kondisi keuangan Waskita Karya tidak kunjung membaik. Di lain sisi, utang perusahaan tercatat naik, namun pendapatan usaha justru menurun. Pada Kuartal I 2023, pendapatan usaha Waskita sebesar Rp2,73 triliun, turun tipis atau 0,36 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya yakni Rp2,74 triliun.
WSKT juga mencatatkan rugi bersih senilai Rp374,93 miliar, meski turun 54,86 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2022 yaitu Rp830,63 miliar. Beban pokok pendapatan juga mengalami penurunan 3,31 persen menjadi Rp2,33 triliun, dibandingkan periode yang sama 2022 yang berada di angka Rp2,41 triliun.
Sehingga, laba bruto yang dibukukan WSKT sebesar Rp 400,43 miliar, naik 21,46 persen dari periode serupa 2022 yaitu Rp329,66 miliar. Untuk ekuitas hingga 31 Maret 2023 turun menjadi Rp13,84 triliun dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp14,24 triliun
Lihat Juga: Gencarkan Kolaborasi Pemasaran Gas Bumi, PGN Raih Penghargaan BUMN Branding & Marketing Award 2024
(nng)