Operasi Pasar Tak Mempan Tekan Harga Gula Pasir

Rabu, 08 Juni 2016 - 13:02 WIB
Operasi Pasar Tak Mempan Tekan Harga Gula Pasir
Operasi Pasar Tak Mempan Tekan Harga Gula Pasir
A A A
YOGYAKARTA - Operasi pasar gula pasir yang dilaksanakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bekerja sama dengan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) tak mempan menekan harga gula pasir di pasaran. Operasi pasar gula pasir yang dilakukan di Pasar Beringharjo, Kranggan dan Demangan awal pekan lalu ternyata tidak efektif.

Dari pantauan Koran Sindo, di pasar Beringharjo harga gula pasir di pasar terbesar di DIY ini rata-rata masih di angka Rp15.500/kg. Harga tersebut sama dengan harga sebelum dilakukan operasi pasar gula pasir oleh Disperindag dan PPI.

Sejumlah pedagang mengaku tak kuasa menurunkan harga jual gula pasir karena mereka membelinya dengan harga tinggi. Salah seorang pedagang pasar Beringharjo Warsono mengaku masih menjual gula pasir dengan harga Rp15.500/kg karena harga pembelian (kulakan) yang dia dapat dari distributor atau pedagang grosir masih di angka Rp14.500/kg.

Dia mengaku tidak mendapatkan pasokan dari operasi pasar gula pasir yang dilakukan pada Senin (6/6). "Saya tidak kebagian, katanya Kamis (9/6) nanti baru akan diberikan," tuturnya, Rabu (8/6/2016).

Iswarni, pedagang lain juga mengatakan hal yang sama dengan Warsono. Sebenarnya, harga gula pasir di Pasar Beringharjo sangat variatif tergantung pada jenis gulanya. Ada gula pasir halus berwarna putih dan gula pasir warna merah dengan tekstur kasar dari pabrik gula Madukismo.

Namun, di pasar Beringharjo, gula pasir yang paling laku adalah gula pasir dari Jawa Timur yang teksturnya lebih lembut serta lebih bersih. Gula pasir Jawa Timur saat ini harganya Rp15.500/kg.

Sementara gula pabrikan Madukismo yang warnanya agak merah kurang diminati konsumen, tetapi harganya masih sama Rp15.500. "Rata-rata di sini jualnya ada yang Rp14.500 sampai Rp16.000/kg, tergantung jenis gulanya," ucapnya.

Salah seorang pedagang gula di pasar Beringharjo, Wagiman mengakui jika harga gula pasir di Beringharjo sulit untuk ditekan meskipun sudah ada operasi pasar dari Disperindag dan PPI. Menurutnya, harga gula pasir bisa ditekan jika pasokan melalui operasi pasar yang dilakukan Disperindag dan PPI jumlahnya ditambah.

Wagiman mengungkapkan, pada operasi pasar gula pasir yang pertama, pasokan gula di Pasar Beringharjo masih sangat minim. Gula pasir dari PPI yang harganya hanya Rp12.000 per kg tersebut jumlahnya belum memadai, karena hanya dipasok sekitar 40 sak atau hanya 20 kuintal.

Jumlah tersebut juga belum merata diterima para pedagang, sehingga para pedagang yang tidak menerima tetap menjual gula dari yang mereka miliki. "Gula dari PPI itu sehari saja langsung habis," ungkapnya.

Dia mengusulkan setidaknya ada 35 pedagang yang menjadi sasaran operasi pasar gula pasir. Tetapi karena alokasinya terbatas, maka baru 20 pedagang yang mendapatkan jatah gula pasir dari operasi pasar tersebut. Masing-masing pedagang juga mendapatkan gula tidak merata.

Idealnya, lanjut laki-laki yang memasok gula ke berbagai pedagang ini, untuk membuat harga gula di pasar Beringharjo turun, maka pasokan harus ditambah. Dia memperkirakan, jika pasokan ditambah menjadi 50 karung dalam sehari dan dilakukan selama sepekan berturut-turut, maka harga gula pasir akan turun seperti yang diinginkan pemerintah.

"Lha sekarang, pasokannya hanya sedikit. Kalau gula pasir dari pemerintah habis, otomatis pedagang menjual lagi gula dari luar yang harga belinya sudah tinggi," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag DIY, Eko Witoyo mengungkapkan, operasi pasar ini untuk menekan harga gula pasir di pasaran. Saat ini, pemerintah memang sulit menekan harga gula pasir karena memang stok terbatas.

Contohnya, stok gula di Pabrik Gula Madukismo yang berada di DIY sangat minim. "DIY bersama empat provinsi lain menjadi sasaran operasi pasar karena harga gula di lima wilayah ini cenderung lebih tinggi dibanding daerah lain," tandasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7949 seconds (0.1#10.140)