Menko Airlangga: Lelang Gula Dipantau Ketat Satgas Pangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pihaknya telah menugaskan Satgas Pangan untuk mengawasi kemungkinan adanya oknum yang memanfaatkan situasi di tengah pandemi Covid-19. Hal ini sebagai upaya menjaga stabilitas harga pangan.
Dia menuturkan, pihaknya juga telah menerjunkan Satgas untuk memonitor proses pelelangan gula pasir. Pasalnya, gula pasir saat ini menjadi salah satu bahan pokok yang harganya masih cukup tinggi. Selain itu, harga bawang merah juga saat ini masih cukup tinggi.
"Jadi ini masalah distribusi yang perlu didorong (dari sentra produksi ke konsumen). Saya juga ingin mengingatkan untuk (oknum) yang memanfaatkan situasi (menaikkan harga bahan pangan) sudah dimonitor oleh Satgas Pangan, termasuk soal pelelangan gula,” ujar Airlangga di Jakarta, Rabu (13/5/2020).
Sambung Airlangga menambahkan, terkait harga gula ada beberapa impor yang jadwalnya tertunda, karena ada beberapa negara yang melakukan lockdown. Ia menyampaikan ada pengalihan beberapa dari gula yang untuk makanan atau gula rafinasi kepada pasar yang diharapkan dengan ini harga bisa ditekan ke bawah.
Untuk bawang putih, rencana impor sudah masuk di lapangan berdasarkan data yang ada. "Kalau bawang merah tidak ada rencana impor, karena ada daerah di Indonesia yang mampu berproduksi besar,” katanya.
Dia juga menerangkan pada April 2020 ini berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) terjadi deflasi pangan sebesar 0,13%, dan ini menunjukkan permintaan menurun. "Tetapi, inflasi bahan pangan pada April 2020 yang sebesar 5,04%, lebih tinggi daripada inflasi pada periode sama tahun lalu yang sebesar 2,29%," pungkasnya.
Dia menuturkan, pihaknya juga telah menerjunkan Satgas untuk memonitor proses pelelangan gula pasir. Pasalnya, gula pasir saat ini menjadi salah satu bahan pokok yang harganya masih cukup tinggi. Selain itu, harga bawang merah juga saat ini masih cukup tinggi.
"Jadi ini masalah distribusi yang perlu didorong (dari sentra produksi ke konsumen). Saya juga ingin mengingatkan untuk (oknum) yang memanfaatkan situasi (menaikkan harga bahan pangan) sudah dimonitor oleh Satgas Pangan, termasuk soal pelelangan gula,” ujar Airlangga di Jakarta, Rabu (13/5/2020).
Sambung Airlangga menambahkan, terkait harga gula ada beberapa impor yang jadwalnya tertunda, karena ada beberapa negara yang melakukan lockdown. Ia menyampaikan ada pengalihan beberapa dari gula yang untuk makanan atau gula rafinasi kepada pasar yang diharapkan dengan ini harga bisa ditekan ke bawah.
Untuk bawang putih, rencana impor sudah masuk di lapangan berdasarkan data yang ada. "Kalau bawang merah tidak ada rencana impor, karena ada daerah di Indonesia yang mampu berproduksi besar,” katanya.
Dia juga menerangkan pada April 2020 ini berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) terjadi deflasi pangan sebesar 0,13%, dan ini menunjukkan permintaan menurun. "Tetapi, inflasi bahan pangan pada April 2020 yang sebesar 5,04%, lebih tinggi daripada inflasi pada periode sama tahun lalu yang sebesar 2,29%," pungkasnya.
(akr)