IMF Peringatkan Inggris Risiko Keluar dari Uni Eropa

Senin, 20 Juni 2016 - 11:09 WIB
IMF Peringatkan Inggris Risiko Keluar dari Uni Eropa
IMF Peringatkan Inggris Risiko Keluar dari Uni Eropa
A A A
LONDON - International Monetary Fund (IMF) memperingatkan rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE) alias Brexit akan berdampak terhadap penurunan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Negeri Ratu Elizabeth -julukan Inggris- tersebut hingga 5,6%. Brexit dinilai akan menimbulkan risiko jangka pendek paling buruk buat perekonomian Inggris.

Hal ini disampaikan IMF pada outlook ekonomi UK seperti dilansir BBCnews, Senin (20/6/2016), dan menambahkan dampaknya kemungkinan akan negatif dan substansial. Hal senada juga disampaikan para ekonomo bahwa kesepakatan keluarnya Inggris akan berakibat buruk bagi perekonomian "didasarkan pada model EU-centric".

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menuding Perdana Menteri Inggris David Cameron menggunakan, referendum untuk 'memeras' dan menyebar 'ketakutan' di Eropa. Masih ada beberapa hari sebelum Inggris memutuskan apakah ingin meninggalkan UE atau tetap bertahan dan dalam perkembangnnya jejak pendapat diyakini masih berimbang.

IMF menerangkan skenario paling buruk apabil Brexit terwujud, menjelang 2019 maka PDB Inggris bisa di bawah 1,4%. Skenario lainnya pertumbuhan pada 2019 akan berada di bawah 5,6% dan juga penurunan PDB pada 2017 diprediksi 0,8% yang menurut IMF digambarkan sebagai krisis ekonomi.

Setelah Brexit tercapai, IMF mengatakan Inggris maka harus merundingkan syarat-syarat perdagangan yang baru dengan Uni Eropa, jika mereka ingin tetap berada di pasar. "Jika tidak, Inggris bisa mengandalkan aturan organisasi perdagangan dunia. Tapi ini secara signifikan akan meningkatkan hambatan perdagangan," bunyi pernyataan IMF.

Di sisi lain efek jangka panjang adalah adanya ketidakpastian juga bakal berimbas volatilitas pasar dan mencegah investasi. Ditambahkan IMF keprihatinan tentang dampak ekonomi dari Brexit mungkin sudah mulai mempengaruhi pasar seperti sektor perumahan. "Pada keseimbangan, pengeluaran ekonomi kemungkinan negatif dan substansial," tutup IMF.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5893 seconds (0.1#10.140)