Rupiah Berakhir Jaga Tren Positif, Pounds Balik Menguat

Senin, 20 Juni 2016 - 16:04 WIB
Rupiah Berakhir Jaga Tren Positif, Pounds Balik Menguat
Rupiah Berakhir Jaga Tren Positif, Pounds Balik Menguat
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini ditutup sukses menjaga tren positif, sejak sesi pembukaan pagi tadi. Penguatan rupiah terjadi di tengah perlawanan poundsterling terhadap beberapa mata uang utama lainnya, setelah sempat terpuruk.

Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah hari ini berakhir di level Rp13.255/USD dengan kisaran harian Rp13.245-Rp13.338/USD. Posisi ini memperlihatkan perbaikan mata uang Garuda sebesar 87 poin dari penutupan kemarin Rp13.342/USD.

Sementara menurut data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah hari ini berakhir pada level Rp13.257/USD atau lebih baik dari penutupan sebelumnya di level Rp13.343/USD dengan penambahan 86 poim.

Posisi rupiah menurut data Bloomberg pada hari ini berakhir pada level Rp13.260/USD dengan kisaran harian Rp13.252-Rp13.287/USD. Posisi itu tercatat menguat jika dibanding penutupan kemarin di level Rp13.339/USD.

Di sisi lain, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pekan ini terparkir pada level Rp13.260/USD. Rupiah terlihat semakin menguat dari posisi sebelumnya di level Rp13.358/USD atau naik sebesar 98 poin.

(Baca Juga: Rupiah Awal Pekan Dibuka Meroket, Pounds Membaik)

Dilansir Reuters, Senin (20/6/2016) poundsterling tercatat reli pada sesi perdagangan hari ini setelah jejak pendapat Brexit atau rencana Inggris keluar dari Uni Eropa menunjukkan mayoritas pemilih ingin tetap bertahan. Menurut situs perjudian Betfair, tercatat 72% ingin tetap bertahan, sementara sisanya ingin Inggris meninggalkan Uni Eropa.

Pounds tercatat mengalami kenaikan 1,7% menjadi 1.4604 terhadap USD untuk memperpanjang cetak keuntungan setelah akhir pekan kemarin mencapai posisi tetinggi dalam tiga pekan pada level 1.4625. Di sisi lain pounds melonjak 2% terhadap yen ke level 152.51 saat euro jatuh sebesar 1% menjadi 77.75.

Investor bereaksi setelah tiga dari enam jejak pendapat yang diterbitkan pada akhir pekan kemarin menunjukkan tren ingin mempertahankan Inggris di Uni Eropa. Hal ini setelah terjadi insiden penembakan kepada salah satu anggota parlemen Inggris Jo Cox.

"Peluang hasil referendum terbuka lagi kembali. Setidaknya pilihan pergi tidak lagi mendominasi sebagai skenario yang paling mungkin dipilih. Jejak pendapat selanjutnya memungkinkan perubahan sentimen lanjutan kepada euro," jelas Strategi Mata Uang Commerzbank Ulrich Leuchtmann.

Sementara beberapa analis memperkirakan segala sesuatunya masih dapat berubah. "Saya pikir pergerakan masih berlanjut karena tidak seorang pun dapat meramalkan apa yang bakal terjadi," ucap Strategi Mata Uang Senior Brown Brothers Harriman Masashi Murata di Tokyo.

USD mengalami kenaikan 0,5% ke level 104.66 terhadap yen, bergerak menjauhi posisi terendah pada Kamis kemarin di posisi 103.55 setelah Bank of Japan masih memberlakukan suku bunga negatif untuk membuat investor kecewa yang berharap hadirnya stimulus.

Penguatan juga terjadi pada euro terhadap yen dengan kenaikan sebesar 1,3% menjadi 118.87, lebih baik dibandingkan tengah pekan kemarin di level 115.51. Melawan USD, euro tercatat bertambah 0,7% menjadi 1.1353 untuk mendorong indeks USD.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6514 seconds (0.1#10.140)