OJK Gandeng UGM Tingkatkan Literasi dan Inklusi Lembaga Keuangan

Kamis, 25 Agustus 2016 - 13:51 WIB
OJK Gandeng UGM Tingkatkan Literasi dan Inklusi Lembaga Keuangan
OJK Gandeng UGM Tingkatkan Literasi dan Inklusi Lembaga Keuangan
A A A
YOGYAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkuat kerja sama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) dalam upaya meningkatkan literasi dan juga inklusi keuangan. Penguatan kerjasama ini melalui peresmian Pusat Riset Literasi dan Inklusi Keuangan Fakultas Ekonomi dan OJK.

Meember Of Board Commissioners in Education and Cosumer Protection OJK Kusumaningtuti S. Soetiono mengakui jika saat ini angka literasi dan inklusi keuangan di Indonesia masih rendah bahkan kalah jauh dengan negara-negara tetangga.

Pemahaman, pengetahuan produk lembaga keuangan (literasi) dan jumlah lembaga keuangan di sebuah daerah (inklusi) di Indonesia dinilai masih kalah jauh dengan Malaysia, Singapura bahkan juga Vietnam. "Karena itu, perlu kerja keras untuk meningkatkannya," ujarnya usai penandatanganan MOu, Kamis (25/8/2016).

Tahun 2013, lanjut dia pihaknya telah melaksanakan riset terkait dengan angka literasi dan juga inklusi di Indonesia. Tahun 2013 lalu tingkat literasi mencapai 21,8%, sementara inklusi sekitar 59,7%. Di tahun yang sama Bank Dunia merilis angka inklusi sebanyak 36%, angka tersebut memang sangat jauh tertinggal dengan negara tetangga.

Dia menerangkan banyak hal yang menyebabkan angka literasi dan Inklusi di Indonesia masih rendah. Salah satunya adalah demografi Indonesia yang sangat luas berupa pulau-pulau dengan jumlah penduduk yang sangat banyak.

Sehingga persebaran outlet layanan lembaga keuangan baik perbankan, asuransi ataupun pegadaian juga belum merata. Sebagian besar outlet layanan masih terkonsentrasi di kota besar atau wilayah yang berpenduduk padat.

Karena persebaran dari outlet layanan lembaga keuangan tak merata maka tingkat literasi masyarakat juga rendah. Oleh karena itu, OJK juga membuat kebijakan yang dituangkan tahun 2013 agar seluruh lembaga keuangan untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat.

Di samping itu, OJK juga meminta kepada perbankan untuk meningkatkan layanan melalui laku pandai. "Kalau perbankan yang belum memiliki kantor layanan maka bisa menggunakan laku pandai," tuturnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9315 seconds (0.1#10.140)