Cadangan Devisa China November USD3,05 Triliun, Terendah Sejak 2011

Rabu, 07 Desember 2016 - 17:19 WIB
Cadangan Devisa China November USD3,05 Triliun, Terendah Sejak 2011
Cadangan Devisa China November USD3,05 Triliun, Terendah Sejak 2011
A A A
BEIJING - Bank sentral China mengumumkan kabar tidak mengenakkan bagi perekonomian mereka: cadangan devisa kembali turun sepanjang lima bulan berturut-turut. Melansir Reuters, Rabu (7/12/2016), bank sentral China merilis data cadangan devisa November 2016 anjlok hingga USD69 miliar ke level USD3,05 triliun. Penurunan ini merupakan level terendah sejak Maret 2011.

Penurunan hingga USD69 miliar ini di luar ekspektasi banyak pihak. Sebelumnya, pada Oktober lalu, data cadangan devisa China turun USD45,7 miliar. Para ekonom yang disurvei oleh Reuters, memperkirakan cadangan devisa Negeri Mao Tse-tung itu akan turun sekitar USD30 miliar.

Adapun cadangan emas China turun menjadi USD69,78 miliar pada akhir November dari sebelumnya USD75,34 miliar pada akhir Oktober.

KO-nya cadangan devisa China disebabkan oleh terus terpukulnya mata uang yuan yang tidak berdaya menghadapi keperkasaan dolar Amerika Serikat. Upaya bank sentral China menjual dolar AS untuk mendukung yuan yang tenggelam lebih dari 8 ½ tahun, tidak berbuah hasil.

Atas hasil Rabu kelabu ini, otoritas moneter China mengatakan terus berupaya menopang yuan agar tidak terjerembab lebih dalam melawan dolar AS. China mengumumkan akan membuat langkah-langkah strategis dengan memperketat kontrol pada capital outflow alias arus modal ke luar negeri.

Sepanjang tahun ini, yuan telah bergeser lebih dari 5%, yang memicu kebingungan dan pertanyaan para pedagang mata uang, berapa lama para pemimpin China dapat mempertahankan benteng yuan dan tidak menguras cadangan devisa mereka dalam menghadapi dolar AS.

Dan tekanan terhadap China akan semakin berat pada tahun depan, setelah Presiden AS terpilih Donald Trump dilantik pada 20 Januari 2017. Trump telah bersumpah dan melabeli China sebagai manipulator mata uang dan bertekad menerapkan tarif besar pada impor barang-barang China.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6633 seconds (0.1#10.140)