Gawat! Siasat China Ini Bisa Bikin Ekonomi Dunia Ambruk

Jum'at, 30 Juni 2023 - 14:17 WIB
loading...
Gawat! Siasat China Ini Bisa Bikin Ekonomi Dunia Ambruk
China diduga menyembunyikan cadangan devisanya. Foto/TheChinaProject
A A A
JAKARTA - Sebuah artikel mengenai penyembunyian triliunan dolar cadangan devisa China yang dirilis thechinaproject.com--situs yang fokus mengangkat isu China dan berbasis di New York--kemarin (29/6/2023) menimbulkan kecemasan tersendiri terhadap perekonomian global. China diduga menyembunyikan cadangan devisa dari catatan resmi bank sentralnya, People's Bank of China (PBoCS).



Menurut artikel berjudul "Shadow reserves — how China hides trillions of dollars of hard currency" itu, mengungkap China merupakan salah satu kekuatan ekonomi terbesar sehingga cara pengelolaan ekonomi dan mata uangnya sangat berarti bagi dunia. Seiring waktu, cara pemerintah mengelola mata uang dan cadangan devisanya menjadi kurang transparan sehingga menciptakan jenis risiko baru bagi ekonomi global.

"Dari tahun 2002 hingga 2012, bank sentral China aktif di pasar mata uang hampir setiap hari--biasanya membeli dolar agar mata uang China tidak naik, dan untuk memastikan ekspor China tetap murah," demikian tulis artitkel, dilansir Jumat (30/6/2023).

Selama periode tadi, cadangan devisa China terus meningkat. Begitu pula kepemilikan China atas treasuries dan obligasi yang diterbitkan oleh Freddie Mac dan Fannie Mae--dua jenis utama obligasi "Agensi" yang secara implisit didukung oleh pemerintah federal AS. Ekonom khawatir bahwa intervensi China di pasar mata uang membuat perdagangan tidak seimbang. China akan menjual obligasi di saat ketegangan geopolitik, mengubah krisis keamanan menjadi krisis keuangan.

Menariknya, selama sepuluh tahun terakhir cadangan devisa China berhenti meningkat, berada di bawah USD3.000 triliun. Tentu, angka yang dilaporkan oleh otoritas valuta asing naik sedikit, karena nilai pasar obligasi jangka panjang China dan euro sambas dengan pasar global. Tetapi cadangan devisa yang dilaporkan oleh PBoC, yang mencatat cadangannya di neraca dengan harga pembelian historisnya, tetap konstan.

Dari data yang disajikan terungkap, selama 2002 hingga 2012, cadangan devisa China melesat bak meteor. Pada 2002 cadangan devisa China hanya di bawah USD1.000 miliar, namun pada 2012 sudah mencapai di atas USD3.000 triliun. Konstannya cadangan devisa China terlihat pada periode 2017 hingga 2023, sekalipun bertambah atau berkurang relatif kecil.

Stabilitas cadangan China yang dilaporkan adalah teka-teki nyata karena surplus ekspor China sebenarnya selalu tinggi. Surplus neraca berjalan China yang sebenarnya kemungkinan besar lebih tinggi dari USD400 miliar yang sekarang dilaporkan secara resmi oleh China. Dan pedagang mata uang tahu bahwa mata uang China memantul jauh lebih sedikit dibanding mata uang besar lainnya--yuan tidak lagi bertindak seperti mata uang yang dipatok dengan ketat terhadap dolar, tetapi juga tidak bertindak seperti mata uang mengambang bebas.

Kurangnya transparansi China di sini adalah sedikit masalah bagi dunia. China secara struktural sangat penting bagi ekonomi global sehingga apa pun yang dilakukannya, terlihat atau tidak, pada akhirnya akan berdampak besar di seluruh dunia.



Pembelian besar-besaran China atas obligasi AS Agency sebelum krisis keuangan global mendorong investor swasta ke dalam sekuritas yang didukung hipotek yang lebih berisiko, sehingga membantu menciptakan kondisi yang menimbulkan guncangan tahun 2008.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4087 seconds (0.1#10.140)