Harga Cabai Rawit Memedas Rp100.000/Kg

Kamis, 05 Januari 2017 - 09:38 WIB
Harga Cabai Rawit Memedas Rp100.000/Kg
Harga Cabai Rawit Memedas Rp100.000/Kg
A A A
CIREBON - Harga cabai rawit di beberapa pasar di wilayah Indonesia semakin melonjak. Kondisi ini membuat pembentukan Badan Pangan menjadi mendesak untuk dilakukan.

Salah satu contoh kenaikan cabai rawit terjadi di Pasar Pagi Kota Cirebon, Jawa Barat, dimana harga si kecil pedas mencapai Rp75.000 per kilogram (kg). Selain harganya yang meroket, pasokan cabai rawit pun terbatas. "Cabai rawit sekarang mahal," singkat Ida, salah seorang pedahang pada Kamis (5/1/2017).

Dia pun mengaku tidak berani mengambil dalam jumlah besar karena khawatir cepat busuk. Ida mengaku paling banyak hanya menyediakan cabai rawit sebanyak 25 kg. Selain mahal untuk dijual, ia pun mengeluh soal sulitnya memperoleh pasokan cabai rawit.

Menurut informasi yang diperolehnya, belakangan banyak petani yang gagal panen. Hal itu dimungkinkan akibat musim penghujan yang membuat tanaman cabai mengalami kegagalan panen.

Sementara itu, di Pasar Jamblang Kabupaten Cirebon, harga cabai rawit mencapai Rp100.000 per kg. Tingginya harga cabai itu membuat sejumlah pedagang sayur enggan membeli.

"Harganya sudah mahal di pasaran. Bingung kalau harus membeli untuk dijual lagi, saya harus jual seharga berapa," kata Ngatminah, seorang pedagang sayur keliling.

Sejumlah ibu rumah tangga pun mengeluhkan tingginya harga cabai rawit. Meski bukan kebutuhan pokok, rata-rata mereka mengaku tetap membutuhkan cabai sebagai penyedap rasa masakan di rumah.

"Di tukang sayur yang biasa keliling rumah, cabai rawit susah diperoleh karena katanya dari pasaran sudah mahal. Bukan kebutuhan pokok sih, tapi keluarga di rumah suka masakan pedas," ungkap Nuril, seorang warga Kabupaten Cirebon.

Terpisah, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron menyatakan, melihat kondisi gejolak bahan pangan, pembentukan Badan Pangan merupakan hal mendesak. Selama tidak ada badan tersebut, persoalan cabai dan komoditas lain sulit untuk diatasi.

"Cabai dan bawang merah sudah dimasukkan sebagai komoditas pangan strategis, seharusnya sudah diurus suatu badan berupa Badan Pangan itu," paparnya.

Menurutnya bila Badan Pangan tak segera dibentuk, permasalahan pangan termasuk permasalahan cabai akan diurus korporasi. Sementara diketahui, prinsip korporasi mencari untung sebesar-besarnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5033 seconds (0.1#10.140)