IHSG Memerah di Akhir Perdagangan, Bursa China Menguat

Jum'at, 20 Januari 2017 - 16:47 WIB
IHSG Memerah di Akhir Perdagangan, Bursa China Menguat
IHSG Memerah di Akhir Perdagangan, Bursa China Menguat
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan, Jumat (20/1/2017) ditutup memerah usai kehilangan 44,64 poin atau 0,84% ke level 5.254,31. Pelemahan bursa saham Tanah Air pada perdagangan sore hari ini terjadi saat indeks Nikkei Jepang dan bursa saham China berakhir positif di tengah pergerakan variatif mayoritas bursa utama Asia.

Pada sesi pembukaan perdagangan tadi pagi IHSG melemah ke level 5.288,47 yang berkurang 10,48 poin atau 0,20% dan hingga sesi I masih sulit bangkit usai kehilangan 37,37 poin atau 0,71% ke level 5.261,57. Sedangkan IHSG kemarin, ditutup bertambah 4,16 poin atau 0,08% ke level 5.298,95.

Sektor saham dalam negeri pada perdagangan hari ini mayoritas tenggelam dipimpin kejatuhan sektor infrastruktur 2,59% dan aneka industri turun 1,64%. Sedangkan sektor perdagangan menjadi satu-satunya yang menguat 0,40%.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp5,04 triliun dengan 17,75 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp383,02 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,58 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,19 triliun. Tercatat 97 saham menguat, 211 melemah dan 123 stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL) naik Rp390 menjadi Rp3.400, PT Sekar Laut Tbk. (SKLT) bertambah Rp130 menjadi Rp925 dan PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) melonjak Rp100 menjadi Rp6.500.

Selanjutnya untuk saham yang melemah di antaranya PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) menyusut Rp900 menjadi Rp62,500, PT Panin Sekuritas Tbk. (PANS) berkurang Rp200 menjadi Rp3.600 dan PT Astra International Tbk. (ASII) turun Rp150 menjadi Rp8.000.

Seperti dilansir CNBC hari ini bursa saham Asia berakhir variatif pada perdagangan sore akhir pekan, setelah data ekonomi China memberikan sinyal pulihnya ekonomi Negeri Tirai Bambu tersebut. Ekonomi China tumbuh 6,8% pada kuartal keempat dibandingkan tahun sebelumnya, atau sedikit lebih baik dari yang diharapkan.

Sementara secara tahunan di 2016, ekonomi China naik 6,7% ketika mendapatkan dorongan dari pertumbuhan investasi sebesar 6% dan investasi meningkat 8,1% serta penjualan ritel melompat 10,9%. Pelaku pasar diyakini masih menanti pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS yang dijadwalkan pada hari ini.

Bursa saham di daratan China menghijau saat komposit Shanghai menguat 21,84 poin atau 0,70% ke level 3.123,14 dan komposit Shenzhen ditutup lebih tinggi 1,52% atau 28,3 poin pada level 1.885,8. Hasil positif juga dicetak indeks Nikkei Jepang yang ditutup melesat ke level 19.137,91 dengan tambahan 65,66 poin atau setara 0,34%.

Tercatat penguatan terjadi pada beberapa saham seperti Panasonic bertambah 1,26%, usai mengumumkan perpanjangan kemitraan dengan Tesla. Di sisi lain pelemahan menimpa bursa saham Australia yang ditutup menyusut 0,66% atau 37,4 poin di level 5.654,8, terseret pelemahan sektor material dan keuangan saat dolar Australia masih menguat.

Di seberang selat Korea Selatan, indeks Kospi ditutup lebih rendah 0,35% atau 7,2 poin di level 2.065,6, sedangkan indeks Hang Seng di Hong Kong turun 164,05 poin atau 0,71% menjadi 22.885,91 pada perdagangan sore. Pada bursa saham AS, Dow Jones industrial average masih berada dalam lima hari beruntun atau berkurang 0,37% di level 19.732,4 dan S & P 500 lebih rendah serta komposit Nasdaq tergelincir.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6825 seconds (0.1#10.140)