Intiland akuisisi lahan 100 Ha di Mojokerto

Sabtu, 14 Juli 2012 - 09:38 WIB
Intiland akuisisi lahan 100 Ha di Mojokerto
Intiland akuisisi lahan 100 Ha di Mojokerto
A A A
Sindonews.com – PT Intiland Development Tbk (DILD) menargetkan mengakuisisi lahan seluas 100 hektare hingga akhir tahun ini.Lahan tersebut akan dipergunakan memperluas kawasan industri yang dimiliki perseroan di Ngoro Industrial Park, di Mojokerto, Jawa Timur.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengatakan, perseroan telah melakukan pembicaraan serius untuk menambah lahan kawasan industri di Ngoro Industrial. “Kami menargetkan akuisisi lahan tersebut bisa dilakukan pada tahun ini hingga tahun depan,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, kemarin.

Dia menyampaikan, rencana tersebut mempertimbangkan tingkat kebutuhan lahan industri di Jawa Timur yang semakin meningkat, seiring tingginya kebutuhan banyak perusahaan untuk melakukan relokasi maupun ekspansi peningkatan kapasitas produksi terutama untuk kebutuhan pasar Indonesia Timur. Dia menyebutkan, pada tahun ini perseroan menargetkan bisa menjual 20–25 hektare lahan kawasan industri. Harga per meter di kawasan industri yang dikelolanya berkisar USD60–70 per meter.

Saat ini beberapa perusahaan telah melakukan pembicaraan untuk membeli beberapa hektare lahan industri tersebut. Perseroan memiliki land bank seluas 2.800 hektare yang tersebar di sejumlah daerah. Namun, sekitar 7–10 hektare di antaranya dipergunakan pada tahun ini untuk membangun apartemen 1Park Avenue.

Proyek itu sendiri diharapkan mulai dipasarkan pada kuartal IV/2012. Tahun ini, ungkap dia, perseroan menargetkan pendapatan tumbuh 20–25 persen atau menjadi Rp1,12-1,17 triliun dibanding tahun 2011 yang hanya Rp939 miliar. Untuk merealisasikan itu, perseroan telah menyiapkan tujuh proyek antara lain apartemen Aeropolis Tangerang dan gedung perkantoran South Quarter di Jalan TB Simatupang.

Sementara, Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dalam risetnya memproyeksikan bahwa tahun ini bisnis properti melonjak hingga 55 persen menjadi Rp1,4 triliun yang disokong oleh banyaknya proyek yang tengah dan akan dibangun, sehingga meningkatkan jumlah pemesanan dengan pembayaran di muka yang tinggi.
(and)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3489 seconds (0.1#10.140)