Bisnis Nilam, sehari hasilkan omzet Rp2 juta

Sabtu, 01 September 2012 - 14:00 WIB
Bisnis Nilam, sehari hasilkan omzet Rp2 juta
Bisnis Nilam, sehari hasilkan omzet Rp2 juta
A A A
Sindonews.com - Memasuki areal di Desa Bonto Manai, Kecamatan Bisappu, sebuah lokasi pengolahan minyak Nilam mulai tercium. Nampak dua tungku besar, yang disiapkan untuk merebus tanaman Nilam kering. Bisnis tanaman Nilam, yang merupakan salah satu bahan dasar parfum tersebut, mulai digeluti warga di Bantaeng.

Menurut salah seorang pengusaha minyak asitri tersebut, Hanafi, dirinya mulai mengembangkan bisnis tersebut pada akhir 2011 lalu. Ketertarikan Hanafi mengembangkan penyulingan tanaman Nilam dipicu oleh misi sosial.

Menurut dia, dengan adanya produksi penyulingan Nilam itu, maka petani Nilam yang ada di Bantaeng tidak perlu pusing mencari pasaran Nilam mereka. Harga Nilam kering yang dibeli juga hampir sama dengan daerah lainnya yaitu Rp2.300 per kilogramnya.

“Saya bisa menghabiskan Rp1 juta untuk keperluan melakukan proses penyulingan daun Nilam kering. Kebutuhan itu sudah termasuk dengan biaya bahan bakar dan kayu bakar serta dua tenaga kerja saya,” jelas Hanafi.

Biaya operasional yang cukup mahal itu juga terbayar dengan hasil penyulingan Nilam menjadi minyak asitri. Dalam sehari, dia bisa menghasilkan sekitar 10 liter minyak asitri dari proses penyulingan itu. Satu liter minyak asitri bisa terjual Rp200 sampai Rp300 ribu di pasaran lokal Sulsel. Secara keseluruhan, keuntungan dari penyulingan nilam itu bisa mencapai Rp2 juta perhari.

Meski proses penyulingan Nilam itu masih bersifat industri rumahan, dia menjamin hasil penyulingan Nilam menjadi minyak asitri miliknya memiliki kualitas yang bagus. Pihaknya menjaga kualitas penyulingan dari kebersihannya.

Dalam usaha Nilam, menurut dia, yang paling utama adalah bibit, karena akan menentukan kadar kualitas dan rendemen minyak. Dia mengaku telah melakukan survei dengan benih Nilam dari beberapa daerah penghasil tanaman Nilam di Sulawesi seperti Palopo, Luwu dan Sulbar. Namun, kualitas Nilam yang terbaik ada di Kabupaten Bantaeng. Hal itu disebabkan Nilam di Bantaeng tumbuh alami.

Dia mengatakan, meski bahan baku Nilam dari daerah lain cukup banyak di pasaran. Namun, dirinya tetap teguh membeli daun Nilam kering dari Kabupaten Bantaeng.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6318 seconds (0.1#10.140)