Koperasi tembakau di Jabar belum maksimal

Kamis, 21 November 2013 - 13:48 WIB
Koperasi tembakau di Jabar belum maksimal
Koperasi tembakau di Jabar belum maksimal
A A A
Sindonews.com - Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Anton Gustoni mengatakan, koperasi tembakau di Jabar dinilai belum mengembangkan lini bisnis secara maksimal untuk mensejahterakan anggotanya.

Menurutnya, koperasi tembakau masih terkendala kualitas SDM, kelembagaan, pasar, serta jaringan usaha. Padahal, apabila semua hambatan bisnis dibuka, pertanian tembakau di Jabar bisa lebih maju.

Dia mencontohkan, kemitraan antara petani yang difasilitasi koperasi tembakau dengan pabrik rokok belum berjalan maksimal. Petani kurang mendapatkan akses informasi tentang kebutuhan industri rokok.

Selain itu, petani juga dihadapkan pada persoalan jual/beli tembakau oleh beberapa industri, membuka peluang spekulan memanfaatkan situasi tersebut untuk mengeruk keuntungan pribadi.

"Kondisi tersebut menyebabkan pendapatan petani masih rendah. Apabila hambatan komunikasi antara petani dan pabrik rokok bisa dijalin, produksi tembakau petani Jabar bisa meningkatkan pendapatan petani," kata Anton, Kamis (21/11/2013).

Dia menuturkan, contoh sinergi koperasi tembakau, petani, dan pabrik rokok bisa dilihat di Jawa Timur. Saat ini, Jawa Timur menjadi penghasil tembakau terbesar di Indonesia.

Hampir 60 persen kebutuhan tembakau nasional dipasok dari Jawa Timur. Di provinsi tersebut, tercatat terdapat 170 unit koperasi tembakau. Koperasi-koperasi ini bergerak mulai dari budidaya, produksi, hingga industri.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5103 seconds (0.1#10.140)