Saratoga bukukan laba bersih Rp349 M

Jum'at, 28 Maret 2014 - 12:54 WIB
Saratoga bukukan laba bersih Rp349 M
Saratoga bukukan laba bersih Rp349 M
A A A
Sindonews.com - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) berhasil meraih kinerja positif selama 2013. Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp349 miliar.

Hal ini didukung dengan total pendapatan perusahaan yang juga tumbuh 55 persen menjadi Rp3,7 triliun dan berkontribusi terhadap kenaikan laba kotor hingga 31 persen menjadi Rp373 miliar.

Kinerja positif ini sebagian besar didukung pertumbuhan dan kinerja dari bisnis kilang minyak di bawah perusahaan investasi Saratoga.

Presiden Direktur SRTG, Sandiaga S Uno mengatakan, pada 2013 perseroan mampu meraih laba bersih sebesar Rp349 miliar sampai Rp246 miliar diatribusikan untuk pemegang saham perusahaan. Sedangkan total aset mencapai Rp16,2 triliun atau melonjak 26 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp12,9 triliun.

"Kami bangga di tengah tingginya volatilitas pasar yang diiringi dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi dan ketatnya likuiditas sepanjang triwulan II dan III 2013, Saratoga tetap berhasil membukukan pertumbuhan kinerja positif dan tetap melakukan penambahan investasi. Ini membuktikan ketahanan dari model bisnis kami," kata Sandiaga dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (28/3/2014).

Mayoritas peningkatan total aset berasal dari tambahan investasi senilai Rp4 triliun pada 2013. Menurutnya, pertumbuhan bisnis perusahaan yang solid dan berkelanjutan tercermin pada kinerja perusahaan-perusahaan investasi kami (investee companies), terutama dari sektor bisnis produk dan jasa konsumer serta sektor bisnis infrastruktur.

Sementara, sektor bisnis sumber daya alam, khususnya bisnis batu bara terintegrasi, pertambangan dan kelapa sawit, tetap mampu membukukan pertumbuhan stabil di tengah situasi yang penuh tantangan akibat sentimen global.

Pada 2013, Saratoga melakukan rebalancing portofolio bisnis dengan menambah investasi di sektor bisnis konsumer dan infrastruktur. Hasilnya, komposisi investasi di sektor bisnis sumber daya alam berkurang dari 61 persen menjadi 51 persen. Investasi di sektor bisnis konsumer dan infrastruktur meningkat dari 39 persen menjadi 49 persen.

"Rebalancing portofolio investasi Saratoga ke sektor bisnis produk dan jasa konsumer sejalan dengan semakin tingginya sektor konsumsi yang menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kami optimis, strategi bisnis yang dikembangkan perusahaan akan mampu memastikan kinerja Saratoga untuk tumbuh secara konsisten dan berkelanjutan dalam jangka panjang," jelasnya.

Meski demikian, sektor konsumsi tidak dapat tumbuh secara berkelanjutan tanpa ditopang oleh pertumbuhan infrastruktur yang solid. Karena itu, penting bagi Saratoga untuk menjaga pilar bisnis sektor infrastruktur yang menopang pertumbuhan bisnis di sektor-sektor kunci lainnya yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7526 seconds (0.1#10.140)