Tribute to Kretek Perkuat Produk Asli Indonesia

Sabtu, 31 Mei 2014 - 15:51 WIB
Tribute to Kretek Perkuat Produk Asli Indonesia
Tribute to Kretek Perkuat Produk Asli Indonesia
A A A
JAKARTA - Selain unsur tembakau, yang khas dari komposisi rokok kretek adalah campuran cengkeh dan kapulaga. Unsur-unsur itu yang membuat aroma kretek begitu istimewa, kreasi tradisinya telah turun-temurun di Indonesia. Komoditas yang seluruh kontennya tersedia di dalam negeri ini, telah hidup dan berkembang ratusan tahun.

Tak berhenti di situ, kretek bahkan menyumbang uang yang tidak sedikit terhadap Indonesia. Penerimaan pendapatan negara dari industri ini, jauh lebih tinggi dibandingkan pendapatan dari sektor migas.

"Ironisnya, di tengah musim pemilu yang merupakan pesta demokrasi, ribuan buruh kretek kehilangan pekerjaan. Kampanye regulasi anti rokok yang dimulai di negara-negara maju, perlahan-lahan mulai menggoyahkan industri kretek,” ujar Pimpro Pesta Komunitas Tribute to Kretek, Indra G Windiaz, dalam rilisnya kepada Sindonews, Sabtu (31/5/2014).

Ironisnya, lanjut Windiaz, di bulan-bulan ini kampanye anti rokok semakin gencar. Jangankan keberpihakan, berbagai kalangan justru menunjukkan secara terang-terangan sikap anti rokok dan terlihat berusaha sekuat tenaga agar industri kretek musnah dari negeri ini.

Di sisi lain, perusahaan-perusahaan multinasional bergerak cepat menguasai perusahaan-perusahaan rokok Indonesia, mendatangkan mesin-mesin pencetak rokok mengganti sentuhan tangan para buruh kretek. Sementara perusahaan-perusahaan farmasi internasional yang berdiri di belakang kampanye anti tembakau, mulai menyiapkan produk-produk terapi anti nikotin, yang siap dipasarkan demi meraup potensi keuntungan melimpah. Aktivitas merokok dikriminalkan secara sistematis.

“Pada 31 Mei yang dicetuskan oleh WHO, merupakan bagian penting dari agenda penghancuran industri kretek. Pada hari itu, sudah bisa dipastikan, kelompok anti rokok sibuk berkampanye dengan topeng kesehatan. Kampanye hidup sehat digunakan sebagai pembenaran. Siasat pengalihan konsumsi diolah-kemas, dimonopoli secara ilmiah dan sophisticated,” beber Windiaz.

Menurut Windiaz, atas dasar itulah, Komunitas Kretek bersama 34 komunitas lainnya bersinergi mewujudkan Tribute to Kretek. Ketika problem utama wacana kebudayaan kita masih disuntuki oleh pertanyaan tentang keberpihakan, maka lewat acara inilah tanda tebal keberpihakan terhadap kretek didedikasikan.

Sejumlah pesan kreatif pada kaos dan poster dipamerkan. Dua puluh lebih komunitas, dari beragam latar belakang turut ambil bagian.

Tribute to Kretek adalah sebuah upaya estetik dalam rangka menggugah, sekaligus menggugat khalayak, akan pentingnya keberpihakan terhadap kretek Indonesia, yang terancam dipunahkan oleh kepentingan modal asing,” tandasnya.

Impor hasil penelitian dan sokongan dana kampanye dari pihak asing untuk mematikan industri kretek dilakukan saat bangsa Indonesia membutuhkan cambuk pelecut untuk menumbuhkan gairah mencipta, bukan mengonsumsi tetapi memproduksi.

“Menyikapi keadaan itulah, berbagai komunitas terlibat dalam Pesta Komunitas “Tribute to Kretek,” unjuk kebolehan dalam karya dan kreativitas. Semangat mencipta, seperti yang dilakukan Haji Djamhari (pencipta kretek) merupakan roh yang diusung dalam kegiatan ini. Agar gairah mencipta bisa tumbuh subur di negeri ini,” ungkap Kurator Tribute to Kretek, Ong Hary Wahyu.

Setiap kreativitas dari berbagai kalangan ini patut dihargai sebagai langkah yang memperkaya khasanah kebudayaan bangsa. Penghargaan terhadap setiap kerja kreatif anak bangsa menjadi hal penting.

"Terlebih, bangsa kita sedang dihinggapi sikap inferioritas, yang seakan-akan telah kehilangan kepercayaan diri tentang apa-apa yang dihasilkan oleh negeri sendiri, seolah apa yang tercipta saudara sebangsa telah ditakdirkan lebih buruk daripada yang dihasilkan bangsa lain," ujar Hary.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2582 seconds (0.1#10.140)