Harga Rumah di China Turun

Jum'at, 20 Juni 2014 - 11:27 WIB
Harga Rumah di China Turun
Harga Rumah di China Turun
A A A
BEIJING - Harga rumah di China turun untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir. Beberapa analis mengatakan, kekhawatiran akan terjadi kebangkrutan yang dinilai mirip seperti di Amerika Serikat (AS) setelah terjadi krisis sub prime, berlebihan.

Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (20/6/2014), pasar properti di China dipastikan melambat tahun ini, dan disebut-sebut sebagai salah satu risiko utama kesehatan ekonomi terbesar kedua di dunia.

Tapi, uang muka tinggi, utang rumah tangga yang rendah, beberapa dukungan pemerintah dan harapan lebih, beberapa ahli memperkirakan penurunan akan bersifat sementara. Harga rumah diperkirakan akan pulih pada semester kedua tahun ini.

Rata-rata harga rumah baru di 70 kota pada Mei turun 0,2% dari April. Kenaikan tahunan sebesar 5,6% adalah paling lambat dalam 13 bulan. Harga turun secara bulanan di 35 kota, data resmi menunjukkan pada hari Rabu.

"Jika Anda melihat China dari sudut pandang neraca, satu-satunya neraca yang belum dihancurkan adalah neraca rumah tangga. Ini adalah neraca yang paling sehat saat ini," kata Bo Zhuang, seorang ekonom di Sumber Terpercaya, seorang konsultan investasi yang berbasis di Inggris.

Dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada April, peringkat Cina sebagai memiliki tingkat keempat terendah atas utang rumah tangga di antara 11 negara Asia, sekitar 12% dari produk domestik bruto (PDB).

Di Selandia Baru dan Australia, di mana rumah tangga adalah yang paling berutang, tingkat utang melebihi 90% dari PDB, IMF menunjukkan data.

Uang muka sebesar 30% untuk pembelian rumah pertama dan antara 60-70% untuk rumah kedua, dan UU yang membuat peminjam bertanggung jawab atas utang. Bahkan jika mereka default pada pembayaran memiliki bank melihat KPR sebagai salah satu aset yang paling aman bagi mereka.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5859 seconds (0.1#10.140)