BRI Juara Umum Annual Report Award 2014

Sabtu, 18 Oktober 2014 - 04:26 WIB
BRI Juara Umum Annual Report Award 2014
BRI Juara Umum Annual Report Award 2014
A A A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) kembali membuktikan prestasinya dengan meraih salah satu penghargaan bergengsi, yakni Annual Report Award 2014 yang dilaksanakan di Hotel Ritz Cartlton-Jakarta.

Malam penghargaan yang dihadiri oleh lebih dari 261 Perusahaan bergengsi ini sebagai salah satu pembuktian BRI atas kinerja terbaiknya dengan memperoleh Juara Umum Annual Report Award 2014 untuk tahun laporan keuangan 2013.

Selain itu Bank BRI juga berhasil menyabet penghargaan Juara 1 kategori BUMN Listed Company. Kedua penghargaan tersebut diterima oleh Direktur Utama Bank BRI Sofyan Basir.

“Penghargaan ini merupakan hasil kerja keras dan kerja cerdas seluruh jajaran Bank BRI yang bertahun tahun berupaya keras meraih penghargaan bergengsi ini. Penghargaan ini kami persembahkan bagi seluruh pekerja Bank BRI yang tersebar hingga di pelosok nusantara” ujar Sofyan Basir dalam siaran pers, Jum'at (17/10/2014).

Sofyan mengutarakan, raihan penghargaan ini sejalan dengan prestasi kinerja Bank BRI yang konsisten menjaga pertumbuhan dan kesehatan bisnis bank.

ARA adalah salah satu penghragaan untuk menilai kualitas Penerapan Good Corporate Governance dengan mengacu pada ketentuan penilaian yang berlaku secara internasional. Dengan mengusung tema “Membangun Daya Saing Ekonomi Indonesia untuk Menyongsong Integrasi Ekonomi ASEAN 2015 Melalui Transparansi Informasi” .

Penyelenggaraan ARA ke 13 tahun ini berusaha membagun kesadaran ekonomi nasional agar siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015.

Dalam acara tersebut, turut hadir Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad dan Anggota Komisioner OJK lainnya, Menteri Keuangan Chatib Basri, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Ito Warsito, dan Dirjen Pajak Fuad Rahmany, beserta jajaran direksi dari berbagai perusahaan nasional di Indonesia.

Per triwulan II tahun 2014 Bank BRI mencatat laba bersih setelah pajak sebesar Rp11,72 T (bank only), atau naik sebesar 17,11% year on year. Angka ini mempublikasikan kinerja keuangan triwulan II-2014 dengan konsisten menunjukkan tren pertumbuhan yang positif.

“Pencapaian laba bersih tersebut merupakan hal yang sangat positif di tengah kondisi politik dan ekonomi domestik yang kurang kondusif,” imbuh Sofyan.

Menurut dia, ‎solidnya kinerja bisnis Bank BRI di atas, tercermin dari pertumbuhan kredit Bank BRI yang mencapai 17,19% secara YoY, dari Rp391,77 triliun pada triwulan II-2013 lalu menjadi Rp459,13 triliun pada triwulan II-2014. Pertumbuhan kredit tersebut juga dibarengi dengan prinsip kehati-hatian sehingga tingkat kredit bermasalah (Non Performing Loan-nett) dapat dijaga di level 0,57%.

Dari sisi pendanaan, Bank BRI juga berhasil menumbuhkan Dana Pihak Ketiganya. per akhir triwulan II-2014 total Dana Pihak Ketiga Bank BRI mencapai Rp488,45 Triliun atau tumbuh 11,27% year on year, dengan kontribusi sumber dana murah (CASA) yang tetap dapat dijaga di level 57,3%.

Tidak hanya itu, pertumbuhan Tabungan (saving) Bank BRI masih lebih tinggi bila dibanding dengan rata-rata industri, yakni 14,49% berbanding 10,12%.

Konsistensi Bank BRI dalam mempertahankan pertumbuhan bisnisnya juga tercermin dari capaian fee based income, yang meningkat sebesar 20,8% secara yoy. Pertumbuhan fee based income tertinggi berasal dari transaksi e-banking sebesar 55,9% yoy, begitu pula porsinya, yang naik dari 12,5% menjadi 16,1%.

Peserta Annual Report Award (ARA) tahun laporan 2013 mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan penyelenggaraan tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut lantaran adanya kesadaran peserta terhadap pentingnya membangun good corporate governance (GCG).

Kepala Eksekutif Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida menyatakan Peserta ARA 2013 mengalami peningkatan 11,53 persen menjadi 261 peserta, jika dibanding ARA 2012. Terdiri dari 249 perusahaan dan 12 dana pensiun.

Menurutnya, penyelenggaraan ARA 2013 sendiri untuk membangun daya saing ekonomi Indonesia, selain itu untuk menyongsong integrasi ekonomi Asean 2015 melalui transparansi informasi.

Ia menambahkan, peserta yang ikut ARA 2013, memiliki indikator yang paling utama dalam menilai pemenang dilihat dari aspek implementasi GCG.

"Penilaian GCG merupakan aspek yang paling besar dalam menentukan pemenang. Sehingga pelaku bisnis bisa mendorong terus aspek GCG dan bermanfaat untuk dimasa yang akan datang," tegasnya.

Ketika GCG digunakan oleh peserta dengan baik, maka pelaku pasar (investor) bisa memberikan kepercayaannya di pasar tanah air.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5432 seconds (0.1#10.140)