Pengangguran Lulusan Universitas dan SMK Meningkat
Rabu, 05 November 2014 - 18:21 WIB
Pengangguran Lulusan Universitas dan SMK Meningkat
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka pengangguran terbuka dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Universitas meningkat.
Kepala BPS Suryamin menjelaskan, lulusan universitas yang menganggur mencapai 5,65% pada kuartal III/2014 dari sebelumnya 5,39% pada kuartal yang sama 2013.
Sementara, lulusan SMK juga meningkat menjadi 11,24% dari sebelumnya 11,21%. Lulusan SMK juga menjadi penyumbang tingkat pengangguran terbuka terbanyak.
Suryamin menambahkan, peningkatan itu dikarenakan adanya masa kelulusan pendidikan di periode tersebut.
"Ada beberapa yang sudah lulus namun belum menentukan pilihan ke tahap selanjutnya," katanya di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (5/11/2014).
Meski demikian, kata dia, keadaan tenaga kerja di Indonesia dalam setahun terakhir secara keseluruhan menunjukkan adanya perbaikan.
Berdasarkan data BPS, tingkat pengangguran terbuka di Indonesia turun pada Agustus 2014 mencapai 5,94% atau lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 6,17%.
"Ini setelah digambarkan dengan peningkatan jumlah angkatan kerja dan penurunan tingkat pengangguran," pungkasnya.
Pengamat Ekonomi dari Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Aviliani mengatakan, lulusan sarjana harus berbasis skill. "Lulusan Sarjana harus berbasis skill, kalau tidak, sama saja seperti lulusan SMA," katanya saat dihubungi Sindonews hari ini.
Selain itu, lanjut dia, tenaga kerja di Indonesia masih belum diakui dunia. "Tenaga kerja kita 95% belum diakui dunia, yang tersertifikasi cuma 5%," terang Aviliani.
(Baca: Tingkat Pengangguran RI Agustus Turun Jadi 5,94%)
Kepala BPS Suryamin menjelaskan, lulusan universitas yang menganggur mencapai 5,65% pada kuartal III/2014 dari sebelumnya 5,39% pada kuartal yang sama 2013.
Sementara, lulusan SMK juga meningkat menjadi 11,24% dari sebelumnya 11,21%. Lulusan SMK juga menjadi penyumbang tingkat pengangguran terbuka terbanyak.
Suryamin menambahkan, peningkatan itu dikarenakan adanya masa kelulusan pendidikan di periode tersebut.
"Ada beberapa yang sudah lulus namun belum menentukan pilihan ke tahap selanjutnya," katanya di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (5/11/2014).
Meski demikian, kata dia, keadaan tenaga kerja di Indonesia dalam setahun terakhir secara keseluruhan menunjukkan adanya perbaikan.
Berdasarkan data BPS, tingkat pengangguran terbuka di Indonesia turun pada Agustus 2014 mencapai 5,94% atau lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 6,17%.
"Ini setelah digambarkan dengan peningkatan jumlah angkatan kerja dan penurunan tingkat pengangguran," pungkasnya.
Pengamat Ekonomi dari Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Aviliani mengatakan, lulusan sarjana harus berbasis skill. "Lulusan Sarjana harus berbasis skill, kalau tidak, sama saja seperti lulusan SMA," katanya saat dihubungi Sindonews hari ini.
Selain itu, lanjut dia, tenaga kerja di Indonesia masih belum diakui dunia. "Tenaga kerja kita 95% belum diakui dunia, yang tersertifikasi cuma 5%," terang Aviliani.
(Baca: Tingkat Pengangguran RI Agustus Turun Jadi 5,94%)
(izz)
