Premium Dihapus, Keberadaan SPBU Asing Diperketat

Sabtu, 27 Desember 2014 - 19:35 WIB
Premium Dihapus, Keberadaan SPBU Asing Diperketat
Premium Dihapus, Keberadaan SPBU Asing Diperketat
A A A
JAKARTA - Kepala Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas (RTKM) Faisal Basri mengungkapkan, pihaknya sudah mengantisipasi dampak dari penghapusan bahan bakar minyak (BBM) RON 88 atau premium. Dia menjanjikan keberadaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) asing bakal diperketat.

"Iya sudah dipikirkan kemungkinan SPBU asing diuntungkan. Maka dari itu akan dibuat aturan yang mempersulit SPBU asing menjamur. Bikin restriksi atas nama lingkungan, atau melanggar ketentuan membangun SPBU berapa kilometer dari lingkungan," ujarnya dalam Talkshow Polemik Sindo Trijaya di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (27/12/2014).

Dia mengatakan ada beberapa syarat bagi setiap SPBU Asing yang beroperasi di dalam negeri.

"SPBU asing yang masuk wajib mempunyai tangki penyimpanan BBM sendiri dan kilang sendiri. Itu nanti tergantung kita bagaimana mengaturnya. Ingat juga kata Pak Kurtubi, kalau asing datang, kita akan punya saham mereka di negaranya," jelas Faisal.

Dia menerangkan, selama ini SPBU lokal yaitu Pertamina sulit menembus pasar luar negeri, termasuk di ASEAN.

"SPBU kita tidak bisa masuk ke asing, sedangkan asing bisa masuk. Seperti bank juga sama, asing boleh masuk, bank kita sulit keluar. Itu yang kita pikirkan," tandasnya.

(Baca: Penghapusan Premium Bikin SPBU Asing Menggeliat)
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2939 seconds (0.1#10.140)