Rupiah Nyaris Rp13.000/USD, Ini Kata Gubernur BI

Jum'at, 27 Februari 2015 - 17:33 WIB
Rupiah Nyaris Rp13.000/USD, Ini Kata Gubernur BI
Rupiah Nyaris Rp13.000/USD, Ini Kata Gubernur BI
A A A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, dana asing yang masuk (capital inflow) ke Indonesia masih tinggi, jadi tidak perlu terlalu khawatir dengan depresiasi rupiah.

Seperti diberitakan sebelumnya, berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah hari ini diperdagangkan pada level Rp12.967 per USD. Posisi itu merosot 126 poin dibanding hari sebelumnya di level Rp12.841 per USD.

‎"Tidak perlu khawatir, rupiah baik dan BI terus di pasar untuk menjaga rupiah. Saat ini, ‎ada uang masuk yang besar ke Indonesia, artinya mereka (investor) konfiden dengan ekonomi Indonesia. Sekarang pemerintah sedang menghimpun dana APBN, maka fokus realisasi APBN yang terpenting, karena sumber pertumbuhan di situ," katanya di Komplek Perkantoran BI, Jakarta, Jumat (27/2/2015).

Pada 2014 dana asing yang masuk ke Indonesia bisa mencapai Rp140 triliun. Sementara, hingga Februari 2015 dana yang masuk ke Indonesia sudah mencapai Rp53 triliun. Padahal, dibandingkan periode sama tahun lalu, dana masuk hingga Februari masih sekitar Rp30 triliun.

Atas dasar itu, maka tidak mungkin dana masuk ke Indonesia jika investor tidak percaya dengan perekonomian Indonesia‎. Menurutnya, USD memang sedang mengalami apresiasi yang berdampak pada depresiasi mata uang lain, namun depresiasi Indonesia lebih baik dibanding negara lain.

"Kalau kita pertahankan, maka kita bisa menjadi apresiasi dengan negara lain, namun itu akan buruk bagi perekonomian khususnya bagi kegiatan ekspor dan daya saing produk Indonesia. Sebab itu, kata dia, BI akan menerima perbaikan currency Amerika Serikat (USD)," imbuhnya.

Terakhir, Agus mengingatkan para pengusaha atau swasta yang melakukan pinjaman utang luar negeri untuk berhati-hati. Pasalnya, pinjaman luar negeri yang tidak memiliki lindung nilai akan berimplikasi bagi gejolak perekonomian domestik‎.

"Depresiasi memang, untuk pinjam luar negari yang tidak ada lindung nilai, maka harus dikelola dengan hati-hati," pungkas mantan Menteri Keuangan ini.

(Baca: Rupiah Ditutup Terjungkal ke Rp12.967/USD)
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3379 seconds (0.1#10.140)