Rupiah Loyo, Industri Mamin Kesulitan Cari Bahan Baku

Kamis, 12 Maret 2015 - 15:35 WIB
Rupiah Loyo, Industri Mamin Kesulitan Cari Bahan Baku
Rupiah Loyo, Industri Mamin Kesulitan Cari Bahan Baku
A A A
JAKARTA - Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) mengungkapkan, industri makanan dan minuman (mamin) pihaknya kesulitan mencari alternatif bahan baku yang selama ini diimpor. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) menyebabkan ongkos pembelian bahan baku membengkak.

Ketua Gapmmi Adhi S Lukman mengatakan, selama ini bahan baku seperti terigu dan gula 100% masih berasal dari luar negeri. Ini lantaran industri dalam negeri belum mampu memproduksi bahan baku yang mereka butuhkan.

"Kita paling enggak ada inovasi dengan alternatif bahan baku lain. Tapi terus terang dalam jangka pendek masih sulit (alternatif). Karena ketersediaan bahan baku masih belum ada di dalam negeri. Misalnya terigu atau gula 100% impor. Kan belum ada penggantinya," katanya kepada Sindonews di Jakarta, Kamis (12/3/2015).

Dia menjelaskan, selama ini produk makanan dan minuman berbeda kadar kandungan dalam negerinya. Sebab, ada produk yang membutuhkan gula atau terigu dalam jumlah besar, dan ada pula yang membutuhkannya dalam kadar yang sedikit.

"Tergantung jenis produknya (kadar dalam negeri), kalau produknya lebih banyak pakai terigu dan gula ya lebih banyak impornya. Tapi kalau misalnya teh, airnya besar gulanya sedikit, itu komponen dalam negerinya besar. Tergantung," tandas Adhi.

(Baca: Pengusaha Makanan-Minuman Terpukul Rupiah).
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.9125 seconds (0.1#10.140)