Elpiji Naik Pemerintah Dinilai Tidak Empati Masyarakat

Jum'at, 03 April 2015 - 20:07 WIB
Elpiji Naik Pemerintah Dinilai Tidak Empati Masyarakat
Elpiji Naik Pemerintah Dinilai Tidak Empati Masyarakat
A A A
JAKARTA - Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menyatakan, kenaikan harga elpiji 12 kg tidak pantas dilakukan. Pemerintah dinilai tidak memiliki empati kepada masyarakat.

Di waktu bersamaan banyak harga kebutuhan pokok yang melonjak sehingga menambah beban masyarakat. Terakhir kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) dan fluktuasi harga sembako.

“Saya kira sangat tidak pantas dan tidak punya empati kepada masyarakat. Pemerintah seperti tidak punya empati karena gas tersebut (elpiji 12 kg) harganya dinaikkan. Itu menurut saya luar biasa tidak punya empatinya,” tegas Tulus, Jumat (3/42015).

Dia memandang kenaikan gas elpiji 12 kg akan memacu masyarakat kelas menengah ke atas beralih ke gas bersubsidi 3 kg, yang seharusnya digunakan untuk masyarakat kelas menengah ke bawah.

Untuk itu, lanjut dia, pemerintah harus melakukan subsidi tertutup agar tidak semua orang bisa membeli gas 3 kg. “Karena banyak dikonsumsi kelas menengah atas, pemerintah harus melakukan distribusi tertutup, di mana elpiji 12 kg naik terus,” tandasnya.

Seperti diketahui, diam-diam pemerintah melalui PT Pertamina memutuskan menaikkan harga elpiji 12 kg sebesar Rp666,67 per kg atau Rp8.000 per tabung. Di mana harga elpiji 12 kg sebelumnya sebesar Rp134.000 per tabung, kini menjadi Rp142.000 per tabung.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6439 seconds (0.1#10.140)