DPR Akan Panggil AP II Soal Proyek Listrik Bandara
A
A
A
JAKARTA - Komisi VI DPR RI akan memanggil PT Angkasa Pura (AP) II terkait proyek kapasitas jaringan listrik di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Ketua Komisi VI Hafisz Tohir mengatakan, pemanggilan itu karena beberapa pihak melihat adanya kejanggalan dalam penentuan lelang tersebut.
Menurut dia, pernyataan nota dinas yang dijadikan salah satu pertimbangan dalam menentukan pemenang tender terlihat sangat janggal karena pada proyek sebelumnya nota dinas tidak pernah dipergunakan sebagai dasar untuk pertimbangan dalam menentukan pengumuman pemenang tender.
"Kami Komisi VI setuju dalam rangka mengamankan airport yang punya security tinggi dan bahaya jika blackout seriing terjadi, jadi kami akan memanggil," katanya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (12/5/2015)
Hafisz mengatakan, pihaknya menyikapi pentingnya pengembangan kapaitas dan jaringan listrik Bandara Soekarno-Hatta.
Nada serupa disampaikan oleh anggota Komisi VI DPR RI Lili Asdjudiredja. Dia menuturkan, AP harus memperhatikan Kualitas pemenang tender agar tidak terjadi kesalahan penunjukan karena menyangkut keselamatan banyak orang yang menggunakan transportasi pesawat terbang.
"Harus hati-hati melakukan pemilihan pengerjaan proyek tersebut. Jika kualitasnya kurang bagus akan mengakibatkan blackout," ucap Lili.
Karena itu, Komisi VI akan segera memanggil AP II untuk menjelaskan permasalahan proyek kapasitas dan jaringan listrik bandara Soekarno-Hatta (proyek PKJL), namun saat ini terbentur dengan masa reses. Jadi akan diusahakan pascareses akan segera melakukan pemanggilan.
Ketua Komisi VI Hafisz Tohir mengatakan, pemanggilan itu karena beberapa pihak melihat adanya kejanggalan dalam penentuan lelang tersebut.
Menurut dia, pernyataan nota dinas yang dijadikan salah satu pertimbangan dalam menentukan pemenang tender terlihat sangat janggal karena pada proyek sebelumnya nota dinas tidak pernah dipergunakan sebagai dasar untuk pertimbangan dalam menentukan pengumuman pemenang tender.
"Kami Komisi VI setuju dalam rangka mengamankan airport yang punya security tinggi dan bahaya jika blackout seriing terjadi, jadi kami akan memanggil," katanya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (12/5/2015)
Hafisz mengatakan, pihaknya menyikapi pentingnya pengembangan kapaitas dan jaringan listrik Bandara Soekarno-Hatta.
Nada serupa disampaikan oleh anggota Komisi VI DPR RI Lili Asdjudiredja. Dia menuturkan, AP harus memperhatikan Kualitas pemenang tender agar tidak terjadi kesalahan penunjukan karena menyangkut keselamatan banyak orang yang menggunakan transportasi pesawat terbang.
"Harus hati-hati melakukan pemilihan pengerjaan proyek tersebut. Jika kualitasnya kurang bagus akan mengakibatkan blackout," ucap Lili.
Karena itu, Komisi VI akan segera memanggil AP II untuk menjelaskan permasalahan proyek kapasitas dan jaringan listrik bandara Soekarno-Hatta (proyek PKJL), namun saat ini terbentur dengan masa reses. Jadi akan diusahakan pascareses akan segera melakukan pemanggilan.
(rna)