OJK Dorong Transaksi Nontunai untuk TKI
A
A
A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan terus mendorong peningkatan penggunaan transaksi nontunai dan perluasan akses keuangan dalam rangka penempatan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI), sehingga akan terciptanya migrasi keuangan yang baik.
Langkah tersebut dilakukan dengan menggandeng PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo dan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei dengan melakukan edukasi keuangan terhadap 250 TKI di Taipei pada 17 Mei 2015 dan Tokyo pada 24 Mei 2015.
"Rangkaian acara ini merupakan implementasi cetak biru Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) tahun 2015, khususnya pilar pertama, yaitu edukasi dan kampanye nasional literasi keuangan," kata Kepala Departemen Perlindungan Konsumen OJK Anto Prabowo dalam rilisnya di Jakarta, Minggu (17/5/2015).
Dengan adanya kegiatan edukasi ini, diharapkan terwujud TKI yang well literate, sehingga mendorong para TKI dalam mengelola penghasilan yang diterima selama bekerja di luar negeri.
Dia mengungkapkan, pemahaman mengenai pengelolaan keuangan dan kewirausahaan tersebut dapat menjadi bekal bagi TKI sekembalinya ke Tanah Air.
Selain itu, lanjut dia, kegiatan edukasi tersebut bertujuan untuk memperkenalkan OJK, Lembaga Jasa Keuangan (LJK), serta produk dan jasa keuangan sesuai kebutuhan di bidang perbankan, perasuransian, lembaga pembiayaan, dana pensiun, pasar modal, dan pergadaian, seperti memanfaatkan jasa remitensi perbankan.
Langkah tersebut dilakukan dengan menggandeng PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo dan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei dengan melakukan edukasi keuangan terhadap 250 TKI di Taipei pada 17 Mei 2015 dan Tokyo pada 24 Mei 2015.
"Rangkaian acara ini merupakan implementasi cetak biru Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) tahun 2015, khususnya pilar pertama, yaitu edukasi dan kampanye nasional literasi keuangan," kata Kepala Departemen Perlindungan Konsumen OJK Anto Prabowo dalam rilisnya di Jakarta, Minggu (17/5/2015).
Dengan adanya kegiatan edukasi ini, diharapkan terwujud TKI yang well literate, sehingga mendorong para TKI dalam mengelola penghasilan yang diterima selama bekerja di luar negeri.
Dia mengungkapkan, pemahaman mengenai pengelolaan keuangan dan kewirausahaan tersebut dapat menjadi bekal bagi TKI sekembalinya ke Tanah Air.
Selain itu, lanjut dia, kegiatan edukasi tersebut bertujuan untuk memperkenalkan OJK, Lembaga Jasa Keuangan (LJK), serta produk dan jasa keuangan sesuai kebutuhan di bidang perbankan, perasuransian, lembaga pembiayaan, dana pensiun, pasar modal, dan pergadaian, seperti memanfaatkan jasa remitensi perbankan.
(rna)