Saham Perdana PP Properti Dibuka Naik 35 Poin
A
A
A
JAKARTA - Saham PT PP Properti Tbk (PPRO) pada saat pencatatan perdana di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini dibuka naik 35 poin atau 18,92% ke Rp220/saham dari harga penawaran.
Adapun harga tertinggi berada di Rp250/saham dan terendah pada harga Rp210/saham. Sementara frekuensi perdagangan saham perseroan tercatat sebanyak 579 kali, dengan volume transaksi 738.000 lot saham senilai Rp16 miliar.
Emiten ke-4 tahun ini di BEI pada saat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) melepas 4 miliar lembar saham, dengan harga nominal Rp185/lembar atau 34,98% dari modal yang telah disetor penuh.
"Peristiwa paling penting dalam sejarah perusahaan dengan segala bantuan pemegang saham, Bursa Efek Indonesia, underwriters bekerja dengan fokus bantu kami mencatatkan saham," ujar Direktur Utama PPRO Galih Prahananto di Jakarta, Selasa (19/5/2015).
Target dana yang diperoleh dari IPO sebesar Rp1,6 triliun. Dana hasil IPO tersebut digunakan untuk melakukan berbagai investasi yang mendukung rencana ekspansi perseroan sebesar 75%, modal kerja 15%, dan sisanya 10% akan digunakan untuk pelunasan pinjaman yang dimiliki.
Sementara bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Bahana Securities, CIMB Securities, dan CLSA Indonesia.
Adapun harga tertinggi berada di Rp250/saham dan terendah pada harga Rp210/saham. Sementara frekuensi perdagangan saham perseroan tercatat sebanyak 579 kali, dengan volume transaksi 738.000 lot saham senilai Rp16 miliar.
Emiten ke-4 tahun ini di BEI pada saat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) melepas 4 miliar lembar saham, dengan harga nominal Rp185/lembar atau 34,98% dari modal yang telah disetor penuh.
"Peristiwa paling penting dalam sejarah perusahaan dengan segala bantuan pemegang saham, Bursa Efek Indonesia, underwriters bekerja dengan fokus bantu kami mencatatkan saham," ujar Direktur Utama PPRO Galih Prahananto di Jakarta, Selasa (19/5/2015).
Target dana yang diperoleh dari IPO sebesar Rp1,6 triliun. Dana hasil IPO tersebut digunakan untuk melakukan berbagai investasi yang mendukung rencana ekspansi perseroan sebesar 75%, modal kerja 15%, dan sisanya 10% akan digunakan untuk pelunasan pinjaman yang dimiliki.
Sementara bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Bahana Securities, CIMB Securities, dan CLSA Indonesia.
(rna)