Alfamidi Tak Tertarik Jadi Tempat Nongkrong Anak Muda

TANGERANG - Direktur Operasi PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) Yohanes Santoso mengungkapkan, perseroan tidak tertarik masuk dalam konsep convenience store atau tempat berkumpul (nongkrong) anak muda.

Dia menjelaskan, pemilik toko ritel Alfamidi ini memiliki konsep yang tidak ke arah tersebut melainkan hanya sebagian toko grosir (grosery) saja. "Grosery sama seperti dengan Alfamart formatnya, bukan tempat nongkrong yang ada wifinya, tidak," ujarnya kepada Sindonews usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Tangerang, Selasa (26/5/2015).

Sementara, untuk konsep convenience store, secara grup sudah ada pada gerai Lawson. Perseroan menerapkan target konsumen yang berbeda. "Convenience store ada di Lawson, bukan biar tidak bentrok tapi memang berbeda secara segmented," kata Yohanes.

Sekadar informasi, untuk menarik banyak pembeli, convenience store menyiapkan tempat-tempat duduk sebagai jamuan tempat mengobrol dan menyiapkan Wi-Fi Hotspot.

Convenience Store tidak sama dengan retail. Jika retail hanya sebagai toko yang menjual barang-barangnya saja, maka convenience store lebih menitikberatkan kepada kenyamanan pembeli.

(Baca: Alfamidi Sudah Tarik Minol di Semua Gerainya)