Kilang Minyak Harus Terintegrasi Industri Petrokimia

Rabu, 27 Mei 2015 - 06:09 WIB
Kilang Minyak Harus Terintegrasi Industri Petrokimia
Kilang Minyak Harus Terintegrasi Industri Petrokimia
A A A
JAKARTA - Mantan Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) Faisal Basri meminta rencana pembangunan kilang minyak memiliki nilai strategis untuk mengoptimalkan hasil produksi turunan selain bahan bakar minyak (BBM). Untuk itu, pembangunan kilang BBM harus terintegrasi dengan industri petrokimia agar manfaat ekonominya lebih besar.

"Harusnya diintegrasikan dengan petrokimia. Masalahnya kalau lihat proyek kilang kebanyakan stand alone," ujar Faisal di Jakarta, Selasa (26/5/2015).

Dia mengatakan bahwa industri turunan pembangunan kilang BBM hasil ekonominya lebih besar daripada hanya membangun kilang untuk pengolahan minyak. Lantaran integrasi kilang dengan industri petrokimia dapat menurunkan impor plastik dan bahan kimia organik dengan nilai miliaran USD.

"Kita hanya sia-sia jika tidak terintegrasi dengan industri petrokimia. Padahal, impor plastik nilainya mencapai USD7,8 miliar dan bahan organik mencapai USD7,1 miliar. Itu bisa dibikin sendiri jika terintegrasi," jelas Faisal.

Sayang, manfaat besar dari integrasi kilang dengan industri petrokimia tidak diimplementasikan pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN, justru yang dilakukan mengakusisi kilang di luar negeri.

Kilang terintegrasi ini, lanjut Faisal, dapat dibangun dan berdiri megah di lokasi kilang Trans Pacific Petrochemical Indonesia (TPPI). Pasalnya, kilang TPPI mampu menghasilkan olefin dan aromatik.

"Tapi ya itu, masalahnya memang enggak pernah dibikin kelar dan enggak mau move. Padahal bisa bangun bangsa," paparnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9822 seconds (0.1#10.140)