HSBC Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi China 2015
A
A
A
BEIJING - HSBC memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi (produk domestik bruto/PDB) China 2015 menjadi 7,1% dari sebelumnya 7,3% serta perkiraan penurunan suku bunga dari 25 basis poin (bps) ke 50 bps.
Seperti dikutip dari Xinhua, Rabu (27/5/2015), Kepala Ekonomi HSBC China Qu Hongbin mengatakan, penyesuaian ini akibat melemahnya ekspor dari yang diperkiraan sebelumnya. Ini Mencerminkan permintaan eksternal melambat dan Yuan menguat. Kebijakan pelonggaran yang lebih agresif diperlukan untuk mendukung pertumbuhan.
Bank Central setempat memperkirakan pertumbuhan ekonomi China melambat lebih lanjut menjadi 6,8% pada kuartal kedua tahun ini. Namun, akan pulih menjadi 7,1% pada kuartal ketiga dan 7,2% pada kuartal keempat.
HSBC menurunkan proyeksi untuk ekspansi ekspor China tahun ini menjadi 4,2% dari sebelumnya 7,1%. Hongbin mencatat kelemahan ekonomi terus akan mendorong langkah-langkah pelonggaran lebih agresif di babak kedua 2015.
Selain kebijakan pelonggaran moneter, negara juga diharapkan untuk memulai penerbitan obligasi daerah untuk mengurangi beban pembiayaan investasi jangka panjang pada proyek-proyek infrastruktur.
Untuk menstabilkan pertumbuhan ekonomi, bank sentral China telah memotong suku bunga acuan tiga kali sejak November. Hal ini juga menurunkan RRR untuk bank umum dua kali, yakni Februari dan April.
Seperti dikutip dari Xinhua, Rabu (27/5/2015), Kepala Ekonomi HSBC China Qu Hongbin mengatakan, penyesuaian ini akibat melemahnya ekspor dari yang diperkiraan sebelumnya. Ini Mencerminkan permintaan eksternal melambat dan Yuan menguat. Kebijakan pelonggaran yang lebih agresif diperlukan untuk mendukung pertumbuhan.
Bank Central setempat memperkirakan pertumbuhan ekonomi China melambat lebih lanjut menjadi 6,8% pada kuartal kedua tahun ini. Namun, akan pulih menjadi 7,1% pada kuartal ketiga dan 7,2% pada kuartal keempat.
HSBC menurunkan proyeksi untuk ekspansi ekspor China tahun ini menjadi 4,2% dari sebelumnya 7,1%. Hongbin mencatat kelemahan ekonomi terus akan mendorong langkah-langkah pelonggaran lebih agresif di babak kedua 2015.
Selain kebijakan pelonggaran moneter, negara juga diharapkan untuk memulai penerbitan obligasi daerah untuk mengurangi beban pembiayaan investasi jangka panjang pada proyek-proyek infrastruktur.
Untuk menstabilkan pertumbuhan ekonomi, bank sentral China telah memotong suku bunga acuan tiga kali sejak November. Hal ini juga menurunkan RRR untuk bank umum dua kali, yakni Februari dan April.
(izz)