Mendag Lebih Pilih Listrik EBT Dibanding Nuklir
Mendag Lebih Pilih Listrik EBT Dibanding Nuklir
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel mengaku lebih mendukung pembangkit listrik melaluai energi baru terbarukan (EBT) dibandingkan dengan nuklir.
"Ada kebutuhan dan suplai lebih baik dan efektif untuk energi baru terbarukan. Bagi saya lebih dorong EBT daripada nuklir," ujarnya usai Munas METI di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Kamis (28/5/2015).
Rachmat menyampaikan, dengan EBT maka pelaku dan asosiasi bisa aktif lagi ikut isi program listrik pemerintah 35.000 megawatt. "Dari tenaga panas bumi, air, dan sebagainya. Kalau memang bisa diisi dari energi baru terbarukan bisa meningkatkan produktivitas dan efisiensi di tempat itu," jelas dia.
Bos Panasonic Indonesia tersebut menambahkan, penerapan nuklir sebaiknya harus ditinjau dari sisi kebutuhan dan suplai. Selain itu, kesiapan infrastruktur dalam menerapkan teknologi.
"Ya faktornya banyak masing-masing punya anlisa berbeda terkait mendorong itu (energi baru terbarukan)," pungkas Mendag.
"Ada kebutuhan dan suplai lebih baik dan efektif untuk energi baru terbarukan. Bagi saya lebih dorong EBT daripada nuklir," ujarnya usai Munas METI di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Kamis (28/5/2015).
Rachmat menyampaikan, dengan EBT maka pelaku dan asosiasi bisa aktif lagi ikut isi program listrik pemerintah 35.000 megawatt. "Dari tenaga panas bumi, air, dan sebagainya. Kalau memang bisa diisi dari energi baru terbarukan bisa meningkatkan produktivitas dan efisiensi di tempat itu," jelas dia.
Bos Panasonic Indonesia tersebut menambahkan, penerapan nuklir sebaiknya harus ditinjau dari sisi kebutuhan dan suplai. Selain itu, kesiapan infrastruktur dalam menerapkan teknologi.
"Ya faktornya banyak masing-masing punya anlisa berbeda terkait mendorong itu (energi baru terbarukan)," pungkas Mendag.
(izz)
Explore More