Pemerintah Jamin Pasokan BBM Aman
A
A
A
CIREBON - Pemerintah memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) selama mudik dan arus balik Lebaran aman.
PT Pertamina (Persero) sebagai pelaksana distribusi BBM telah menyiapkan tambahan pasokan dan skema distribusi untuk mengantisipasi lonjakan permintaan selama Lebaran. ”Tidak perlu khawatir, sudah dipastikan untuk stok BBM aman,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, di Cirebon, Jawa Barat, kemarin.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menambahkan, selama arus mudik Lebaran konsumsi BBM umumnya memang meningkat. Konsumsi BBM, khususnya jenis premium, menurut dia biasanya meningkat 10-15% dari kondisi normal sekitar 75.000 kiloliter (kl) per hari.
Karena itu, selain menyiapkan tambahan pasokan, Pertamina juga membentuk satuan tugas (satgas) BBM untuk menjaminkelancarandistribusi. ”Satgas BBM itu anggotanya diisi dari Pertamina, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan Himpunan Wiraswasta Nasional Migas (Hiswana Migas). Tugasnya memastikan bahwa tidak ada kendala dalam pelaksanaan penyediaan stok dan distribusi BBM. Satgas biasanya bekerja H-14 sampai H+7,” paparnya.
Berdasarkan data Pertamina, dalam kondisi normal konsumsi BBM jenis premium umumnya sebesar 75.000 kl per hari, solar 35.000 kl per hari, dan elpiji 19.000 metrik ton per hari. Namun, pada saat Lebaran konsumsi premium diperkirakan naik menjadi 86.250 kl per hari, solar 40.250 kl per hari dan elpiji 21.850 metrik ton per hari.
”Pertamina akan menetapkan SPBU siaga di daerah-daerah yang konsumsi BBM nya tercatat cukup tinggi. Sementara untuk elpiji pasokan tambahan akan dikirim langsung ke pangkalan pangkalan,” tuturnya. Selain itu, Wianda juga mengatakan bahwa sebelum Lebaran diharapkan BBM baru Pertalite sudah meluncur sehingga masyarakat memiliki lebih banyak pilihan jenis BBM.
Saat ini, kata Wianda, Pertamina masih menunggu proses izin niaga dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). ”Permintaan perizinan sudah diserahkan, spesifikasi juga sudah selesai, saat ini masih menunggu izin niaganya. Kami berharap secepatnya,” tandas Wianda.
Wianda mengatakan, uji pasar terhadap BBM dengan nomor oktan (RON) 90 ini juga telah selesai. Dengan demikian, Pertalite sebetulnya sudah dapat diluncurkan dalam waktu dekat. Selain itu, Pertamina juga telah memastikan kesiapan stasiun pengisian baham bakar umum (SPBU) untuk menjual varian BBM baru tersebut. ”Untuk awalnya, Pertamina hanya akan melakukan (pemasaran) di Jakarta sambil melihat kondisi riil di pasaran,” kata dia.
Menurut dia, jika penjualan bagus dan minat konsumen tinggi, maka Pertamina akan memperluas penjualan Pertalite ke seluruh Indonesia. Terkait proses blending, perseroan telah menyiapkan sejumlah terminal BBM di dalam negeri. ”Kita tidak ada blending di luar negeri, ada 190 terminal dan 118 di antaranya sudah ada fasilitas blending ,” jelasnya.
Nanang wijayanto
PT Pertamina (Persero) sebagai pelaksana distribusi BBM telah menyiapkan tambahan pasokan dan skema distribusi untuk mengantisipasi lonjakan permintaan selama Lebaran. ”Tidak perlu khawatir, sudah dipastikan untuk stok BBM aman,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, di Cirebon, Jawa Barat, kemarin.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menambahkan, selama arus mudik Lebaran konsumsi BBM umumnya memang meningkat. Konsumsi BBM, khususnya jenis premium, menurut dia biasanya meningkat 10-15% dari kondisi normal sekitar 75.000 kiloliter (kl) per hari.
Karena itu, selain menyiapkan tambahan pasokan, Pertamina juga membentuk satuan tugas (satgas) BBM untuk menjaminkelancarandistribusi. ”Satgas BBM itu anggotanya diisi dari Pertamina, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan Himpunan Wiraswasta Nasional Migas (Hiswana Migas). Tugasnya memastikan bahwa tidak ada kendala dalam pelaksanaan penyediaan stok dan distribusi BBM. Satgas biasanya bekerja H-14 sampai H+7,” paparnya.
Berdasarkan data Pertamina, dalam kondisi normal konsumsi BBM jenis premium umumnya sebesar 75.000 kl per hari, solar 35.000 kl per hari, dan elpiji 19.000 metrik ton per hari. Namun, pada saat Lebaran konsumsi premium diperkirakan naik menjadi 86.250 kl per hari, solar 40.250 kl per hari dan elpiji 21.850 metrik ton per hari.
”Pertamina akan menetapkan SPBU siaga di daerah-daerah yang konsumsi BBM nya tercatat cukup tinggi. Sementara untuk elpiji pasokan tambahan akan dikirim langsung ke pangkalan pangkalan,” tuturnya. Selain itu, Wianda juga mengatakan bahwa sebelum Lebaran diharapkan BBM baru Pertalite sudah meluncur sehingga masyarakat memiliki lebih banyak pilihan jenis BBM.
Saat ini, kata Wianda, Pertamina masih menunggu proses izin niaga dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). ”Permintaan perizinan sudah diserahkan, spesifikasi juga sudah selesai, saat ini masih menunggu izin niaganya. Kami berharap secepatnya,” tandas Wianda.
Wianda mengatakan, uji pasar terhadap BBM dengan nomor oktan (RON) 90 ini juga telah selesai. Dengan demikian, Pertalite sebetulnya sudah dapat diluncurkan dalam waktu dekat. Selain itu, Pertamina juga telah memastikan kesiapan stasiun pengisian baham bakar umum (SPBU) untuk menjual varian BBM baru tersebut. ”Untuk awalnya, Pertamina hanya akan melakukan (pemasaran) di Jakarta sambil melihat kondisi riil di pasaran,” kata dia.
Menurut dia, jika penjualan bagus dan minat konsumen tinggi, maka Pertamina akan memperluas penjualan Pertalite ke seluruh Indonesia. Terkait proses blending, perseroan telah menyiapkan sejumlah terminal BBM di dalam negeri. ”Kita tidak ada blending di luar negeri, ada 190 terminal dan 118 di antaranya sudah ada fasilitas blending ,” jelasnya.
Nanang wijayanto
(ftr)