Wallcovering yang Awet dan Natural

Rabu, 03 Juni 2015 - 11:23 WIB
Wallcovering yang Awet...
Wallcovering yang Awet dan Natural
A A A
Material satu ini bisa menjadi alternatif pelapis dinding di dalam rumah saat Anda mencari karakter yang serupa dengan wallpaper. Bahkan, wallpaper nonkertas ini lebih tahan lama, awet, sekaligus dapat membantu upaya pelestarian lingkungan dengan mengurangi kertas.

Pembentuk suasana ruang nan fleksibel. Mungkin kegunaan inilah yang membuat wallpaper digemari banyak kalangan untuk menjadi pelapis dinding interior rumah.

Pasalnya, material ini memiliki warna dan corak yang bervariasi. Cocok untuk Anda aplikasikan sebagai pembentuk suasana, apa pun itu tema ruangnya. Perkembangan teknologi dan ide yang datang dari permasalahan lingkungan, membuat para produsen mulai beralih untuk gencar memasarkan wallcovering nonkertas. Salah satunya adalah Goodrich Indonesia, yang menamai seluruh produk pelapis dindingnya dengan sebutan wallcovering, bukan wallpaper.

“Koleksi kami terdiri atas beragam material. Tidak hanya kertas. Karena itu, kami tidak menamainya dengan wallpaper ,” sebut Lynda Octina Sjioen selaku Goodrich Gallery Supervisor. Lynda mengatakan, bahan pembentuk wallcovering ini sebenarnya bervariasi, baik untuk bagian depan (surface) yang menjadi “muka” dari lembaran wallcovering maupun bagian belakangnya (backing) yang menjadi area “penempel”.

“Untuk material wallcovering nonkertas, bagian backing -nya bisa terbuat dari fabric atau nonwoven (material mirip kain yang terbuat dari fiber),” ujar Lynda. Namun, untuk bagian permukaannya, wallcovering bisa terbuat dari bermacammacam material, baik itu yang bersifat natural atau alami maupun yang bersifat pabrikasi.

Untuk yang bersifat natural, pilihan Anda bisa jatuh ke wallcovering berbahan serat, bambu, eceng gondok, dedaunan, hingga cork (seperti tutup botol wine ). Salah satu keunikan wallcovering natural ini adalah sambungannya yang sedikit terlihat, mengingat tidak ada satu pun bahan alam yang persis. “Makanya, untuk produk ini, kami menyebutnya dengan the beauty of nature,” imbuh Lynda.

Selain wallcovering natural, terdapat pula material pabrikasi yang membentuk wallcovering nonkertas ini seperti vinyl, embossed velvet, gold, hingga glass beads dan masing-masing memiliki keunikan tersendiri.

Sebagai contoh adalah wallcovering berbahan embossed velvet yang terbuat dari campuran busa dan bahan karet, dengan karakter yang menonjol seperti relief. Jika dibandingkan dengan wallpaper yang bagian belakangnya terbuat dari kertas, material wallcovering ini lebihtahan lama serta tidak mudah rusak atau sobek.

Dan, kalau Anda ingin membongkarnya, lembaran ini bisa Anda pasang kembali. Tidak seperti wallpaper yang harus diganti dengan yang baru. “Selain itu, jika terkena air, material ini tidak akan rusak. Hanya terkelupas dari dindingnya,” ujar Lynda.

Mengingat sifat material ini yang akan mengelupas jika terkena air, maka ada baiknya Anda tidak meletakkan wallcovering tersebut di area-area lembap seperti dapur dan kamar mandi. Namun, untuk merawatnya, tidak susah kok. Cukup dibersihkan menggunakan sikat halus, setidaknya satu minggu sekali agar debu tidak menempel di sana.

Aprilia s andyna
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8173 seconds (0.1#10.140)