Anggaran Pertanian 2016 Ditarget Naik 200%
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan anggaran untuk pertanian 2016 naik 200% menjadi Rp45 triliun dari sebelumnya Rp15 triliun. Pemerintah juga sudah memberikan sinyal akan menambah anggaran pertanian hingga angka tersebut.
Hal itu komitmen pemerintah untuk program nawacita swasembada pangan yang sempat diungkap Presiden Joko Widodo. "Anggaran pemerintah merupakan komitmen untuk meningkatkan kinerja di sektor pertanian. Pemerintah menyatakan alokasi anggaran seharusnya dimanfaatkan sebaiknya-baik dan tidak mubazir ke setiap daerah," katanya di Kementan, Jakarta, Rabu (3/6/2015).
Setiap daerah, kata dia, harus memanfaatkan anggaran tersebut agar daerahnya tidak terkena penyetopan anggaran oleh Kementan.
"Itu sudah komitmen pemerintah majukan pertanian. Jangan sampai daerah lain kena stop anggaran. Sekarang sudah ada 26 yang kena. Karena logikanya, mereka tidak memberi 100 ribu ton, sedangkan kita kasih anggaran banyak. Itu artinya tidak memanfaatkan anggaran," paparnya.
Di sisi lain, dia mengatakan, terdapat 10 kabupaten terbaik yang target pertaniannya melebihi target. Karena itu, alokasi anggaran di wilayah tersebut akan ditingkatkan.
"Departemen pusat tidak bisa kerja sendiri. Ada 10 dinas terbaik tercapai di atas target. Kami sampaikan pertahankan bahwasanya naik anggaran tahun depan," ujarnya.
Pemerintah sendiri fokus pada tujuh komoditas yang akan digenjot. Antara lain padi, jagung, kedelai, cabai, bawang, daging sapi, dan tebu. Berdasarkan, data yang diterima, pada 2016 pemerintah menargetkan produksi padi 76,23 juta ton, jagung 21,35 juta ton, kedelai 1,82 juta ton, daging 590 ribu ton, dan gula mencapai 3,27 juta ton.
Baca:
Mentan Akan Stop Anggaran Pertanian di 26 Kabupaten
Musrenbangtan 2015 Fokus Swasembada Padi dan Jagung
Ini Enam Sasaran Rencana Strategi Kementan
Hal itu komitmen pemerintah untuk program nawacita swasembada pangan yang sempat diungkap Presiden Joko Widodo. "Anggaran pemerintah merupakan komitmen untuk meningkatkan kinerja di sektor pertanian. Pemerintah menyatakan alokasi anggaran seharusnya dimanfaatkan sebaiknya-baik dan tidak mubazir ke setiap daerah," katanya di Kementan, Jakarta, Rabu (3/6/2015).
Setiap daerah, kata dia, harus memanfaatkan anggaran tersebut agar daerahnya tidak terkena penyetopan anggaran oleh Kementan.
"Itu sudah komitmen pemerintah majukan pertanian. Jangan sampai daerah lain kena stop anggaran. Sekarang sudah ada 26 yang kena. Karena logikanya, mereka tidak memberi 100 ribu ton, sedangkan kita kasih anggaran banyak. Itu artinya tidak memanfaatkan anggaran," paparnya.
Di sisi lain, dia mengatakan, terdapat 10 kabupaten terbaik yang target pertaniannya melebihi target. Karena itu, alokasi anggaran di wilayah tersebut akan ditingkatkan.
"Departemen pusat tidak bisa kerja sendiri. Ada 10 dinas terbaik tercapai di atas target. Kami sampaikan pertahankan bahwasanya naik anggaran tahun depan," ujarnya.
Pemerintah sendiri fokus pada tujuh komoditas yang akan digenjot. Antara lain padi, jagung, kedelai, cabai, bawang, daging sapi, dan tebu. Berdasarkan, data yang diterima, pada 2016 pemerintah menargetkan produksi padi 76,23 juta ton, jagung 21,35 juta ton, kedelai 1,82 juta ton, daging 590 ribu ton, dan gula mencapai 3,27 juta ton.
Baca:
Mentan Akan Stop Anggaran Pertanian di 26 Kabupaten
Musrenbangtan 2015 Fokus Swasembada Padi dan Jagung
Ini Enam Sasaran Rencana Strategi Kementan
(izz)