USD Tangguh, Rupiah Ditutup Terjungkal
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini ditutup terjungkal karena tangguhnya USD terhadap sejumlah mata uang negara berkembang.
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada di level Rp13.261/USD, terapresiasi 38 poin dibanding penutupan hari sebelumnya di level Rp13.223/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Yahoofinance berada pada level Rp13.248/USD, dengan kisaran harian Rp13.178-Rp13.251/USD. Posisi ini melemah 37 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.211/USD.
Berdasarkan Bloomberg, rupiah pada level Rp12.230/USD. Posisi ini loyo 16 poin dari penutupan Senin (1/6/2015) di level Rp13.214/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.196/USD. Posisi ini terkerek 34 poin dibanding posisi penutupan hari sebelumnya di level Rp13.230/USD.
Dikutip dari Reuters, meski euro cenderung flat terhadap USD, namun mata uang Paman Sam lebih tangguh dibanding mata uang negara berkembang.
Euro mendatar setelah reli terimbas data inflasi kawasan tersebut. Bank Sentral Eropa (ECB) juga akan mempublikasikan proyeksi baru yang diperkirakan inflasi kembali meningkat, sementara pandangan pada Yunani dan penjualan di pasar surat utang menetralisir skema pembelian obligasi akan menjadi fokus utama.
Data lainnya juga akan segera dipublikasikan. Misalnya, Polandia dan Brasil, Eropa Timur dan negara terbesar di Amerika Latin akan memutuskan tingkat suku bunga acuan dan data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) pada Jumat ini.
Menjelang pertemuan ECB, euro mengambil jeda terhadap USD di 1,1135. Euro telah melompat 2,1% pada Selasa, kenaikan kedua harian terbesar sejak Oktober 2011.
Sementara USD juga sedikit berubah tapi momentum itu kembali dengan menguatnya dolar Australia karena positifnya data pertumbuhan ekonomi.
(Baca: Penguatan Rupiah Siang Ini Terbatas)
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada di level Rp13.261/USD, terapresiasi 38 poin dibanding penutupan hari sebelumnya di level Rp13.223/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Yahoofinance berada pada level Rp13.248/USD, dengan kisaran harian Rp13.178-Rp13.251/USD. Posisi ini melemah 37 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.211/USD.
Berdasarkan Bloomberg, rupiah pada level Rp12.230/USD. Posisi ini loyo 16 poin dari penutupan Senin (1/6/2015) di level Rp13.214/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.196/USD. Posisi ini terkerek 34 poin dibanding posisi penutupan hari sebelumnya di level Rp13.230/USD.
Dikutip dari Reuters, meski euro cenderung flat terhadap USD, namun mata uang Paman Sam lebih tangguh dibanding mata uang negara berkembang.
Euro mendatar setelah reli terimbas data inflasi kawasan tersebut. Bank Sentral Eropa (ECB) juga akan mempublikasikan proyeksi baru yang diperkirakan inflasi kembali meningkat, sementara pandangan pada Yunani dan penjualan di pasar surat utang menetralisir skema pembelian obligasi akan menjadi fokus utama.
Data lainnya juga akan segera dipublikasikan. Misalnya, Polandia dan Brasil, Eropa Timur dan negara terbesar di Amerika Latin akan memutuskan tingkat suku bunga acuan dan data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) pada Jumat ini.
Menjelang pertemuan ECB, euro mengambil jeda terhadap USD di 1,1135. Euro telah melompat 2,1% pada Selasa, kenaikan kedua harian terbesar sejak Oktober 2011.
Sementara USD juga sedikit berubah tapi momentum itu kembali dengan menguatnya dolar Australia karena positifnya data pertumbuhan ekonomi.
(Baca: Penguatan Rupiah Siang Ini Terbatas)
(rna)