Daya Beli Masyarakat terhadap Perumahan Turun
A
A
A
SEMARANG - Daya beli masyarakat terhadap perumahan di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) pada Januari hingga Mei 2015 mengalami penurunan. Hal tersebut akibat kondisi ekonomi yang belum stabil.
Ketua Bidang Promosi dan Publikasi DPD REI Jateng, Dibya K Hidayat mengatakan, pertumbuhan penjualan perumahan sejak awal tahun hingga bulan ini masih sangat buruk. "Terbukti dari empat kali pameran yang kita lakukan masih belum menunjukan hasil positif,” ujarnya. di sela-sela pembukaan REI Expo Jateng ke-5 di Java Mal Semarang, Jumat (5/6/2015).
Dia menuturkan dalam 5 bulan terakhir penjualan perumahan mengalami penurunan cukup signifikan, yakni mencapai 30% dibandingkan penjualan tahun lalu.
REI berharap, dengan sudah mulainya beberapa proyek pemerintah diharapkan mampu meningkatkan kegiatan perekonomian. "Masih belum dikucurkannya dana proyek APBN, perputaran uang juga belum banyak. Oleh karena itu dengan sudah mulainya beberapa proyek pemerintah diharapkan perputaran uang bisa semakin besar sehingga bisa berdampak terhadap daya beli,” katanya.
Dibya menuturkan, pada semester II 2015 pihaknya tidak bisa berharap terlalu banyak akan terjadi pertumbuhan penjualan, mengingat masih banyaknya tantangan ekonomi. Apalagi Bank Indonesia dikabarkan akan menerapkan aturan baru, terkait pencairan dana pinjaman kepada pengembang perumahan.
Karena itu, DPD REI Jateng berharap kebijakan-kebijakan pemerintah yang akan digulirkan bisa mendorong peningkatan daya beli masyarakat, untuk menggairahkan penjualan properti. “Kalau tidak didukung kebijakan yang berpihak kepada masyarkat, dan juga developer juga akan sulit,” terangnya.
Sementara itu, terkait dengan pameran REI Expo ke-5 tahun ini, pada 5-16 Juni 2015. DPD REI menargetkan penjualan lebih dari 70 unit. REI Optimistis target tersebut dapat tercapai karena jumlah peserta pameran lebih banyak yakni mencapai 30 develpor.
“Kita targetkan minimal masing-masing Developer bisa menjual kurang lebih 2-4 unit rumah, dengan begitu akan lebih dari 70 unit,” ujar Humas REI Jateng Juremi.
Ketua Bidang Promosi dan Publikasi DPD REI Jateng, Dibya K Hidayat mengatakan, pertumbuhan penjualan perumahan sejak awal tahun hingga bulan ini masih sangat buruk. "Terbukti dari empat kali pameran yang kita lakukan masih belum menunjukan hasil positif,” ujarnya. di sela-sela pembukaan REI Expo Jateng ke-5 di Java Mal Semarang, Jumat (5/6/2015).
Dia menuturkan dalam 5 bulan terakhir penjualan perumahan mengalami penurunan cukup signifikan, yakni mencapai 30% dibandingkan penjualan tahun lalu.
REI berharap, dengan sudah mulainya beberapa proyek pemerintah diharapkan mampu meningkatkan kegiatan perekonomian. "Masih belum dikucurkannya dana proyek APBN, perputaran uang juga belum banyak. Oleh karena itu dengan sudah mulainya beberapa proyek pemerintah diharapkan perputaran uang bisa semakin besar sehingga bisa berdampak terhadap daya beli,” katanya.
Dibya menuturkan, pada semester II 2015 pihaknya tidak bisa berharap terlalu banyak akan terjadi pertumbuhan penjualan, mengingat masih banyaknya tantangan ekonomi. Apalagi Bank Indonesia dikabarkan akan menerapkan aturan baru, terkait pencairan dana pinjaman kepada pengembang perumahan.
Karena itu, DPD REI Jateng berharap kebijakan-kebijakan pemerintah yang akan digulirkan bisa mendorong peningkatan daya beli masyarakat, untuk menggairahkan penjualan properti. “Kalau tidak didukung kebijakan yang berpihak kepada masyarkat, dan juga developer juga akan sulit,” terangnya.
Sementara itu, terkait dengan pameran REI Expo ke-5 tahun ini, pada 5-16 Juni 2015. DPD REI menargetkan penjualan lebih dari 70 unit. REI Optimistis target tersebut dapat tercapai karena jumlah peserta pameran lebih banyak yakni mencapai 30 develpor.
“Kita targetkan minimal masing-masing Developer bisa menjual kurang lebih 2-4 unit rumah, dengan begitu akan lebih dari 70 unit,” ujar Humas REI Jateng Juremi.
(dmd)