Kukdong Bangun Anak Usaha Baru Rp91 Miliar
A
A
A
JAKARTA - Kukdong Corporation, induk usaha PT Semarang Garment telah membentuk perusahaan baru, PT Kukdong Apparel Batang dengan investasi sebesar USD7 juta atau sekitar Rp91 miliar (kurs Rp13.000/USD) dan diperkirakan akan menyerap 4.000 tenaga kerja.
Namun, dalam pelaksanaannya, anak perusahaan Semarang Garment tersebut memiliki kendala masalah lahan yang akan digunakan. Padahal, perusahaan tersebut telah mengantongi izin prinsip penanaman modal yang diterbitkan BKPM pada 2015 dengan lokasi pabrik di Batang, Jawa Tengah.
"Saya melihat, PT Semarang Garment ini investor Korea dan sedang running, tapi mereka sedang melakukan ekspansi di Batang. Dengan kita datang, jadi tahu mereka sedang ada kendala lahan. Maka kita berkoordinasi dengan BKPMD (provinsi) yang akan memfasilitasi ini," kata Kepala BKPM Franky Sibarani di area pabrik Semarang Garment, Jawa Tengah, Rabu (10/6/2015).
Dia melihat hal ini sebagai peluang untuk mendukung program pemerintah menciptkana penyerapan dua juta tenaga kerja. Maka atas permasalahn tersebut, BKPM mencoba melakukan koordinasi dan bekerja sama dengan instansi terkait.
"Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah Jawa Tengah dan pemerintah Kabupaten Batang untuk bisa memfasilitasi dan mencari solusi atas masalah ini," ujarnya.
Pihaknya berharap, masalah lahan tersebut dapat terselesaikan segera dalam waktu yang tidak terlalu lama. "Sehingga rencana investasi proyek padat karya dan orientasi ekspor tersebut dapat segera terealisasi, sesuai ketentuan UU yang berlaku," tandas Franky.
Namun, dalam pelaksanaannya, anak perusahaan Semarang Garment tersebut memiliki kendala masalah lahan yang akan digunakan. Padahal, perusahaan tersebut telah mengantongi izin prinsip penanaman modal yang diterbitkan BKPM pada 2015 dengan lokasi pabrik di Batang, Jawa Tengah.
"Saya melihat, PT Semarang Garment ini investor Korea dan sedang running, tapi mereka sedang melakukan ekspansi di Batang. Dengan kita datang, jadi tahu mereka sedang ada kendala lahan. Maka kita berkoordinasi dengan BKPMD (provinsi) yang akan memfasilitasi ini," kata Kepala BKPM Franky Sibarani di area pabrik Semarang Garment, Jawa Tengah, Rabu (10/6/2015).
Dia melihat hal ini sebagai peluang untuk mendukung program pemerintah menciptkana penyerapan dua juta tenaga kerja. Maka atas permasalahn tersebut, BKPM mencoba melakukan koordinasi dan bekerja sama dengan instansi terkait.
"Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah Jawa Tengah dan pemerintah Kabupaten Batang untuk bisa memfasilitasi dan mencari solusi atas masalah ini," ujarnya.
Pihaknya berharap, masalah lahan tersebut dapat terselesaikan segera dalam waktu yang tidak terlalu lama. "Sehingga rencana investasi proyek padat karya dan orientasi ekspor tersebut dapat segera terealisasi, sesuai ketentuan UU yang berlaku," tandas Franky.
(izz)