Tekanan Harga Diprediksi Meningkat di Oktober
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara mengatakan, tekanan harga umum pada Oktober 2015 diprediksi akan meningkat.
Itu terlihat dari indeks ekspektasi harga (IEH) sebesar 135,5 dibanding bulan sebelumnya sebesar 131,7.
Menurutnya, kekhwatiran konsumen terhadap kelancaran distribusi barang sejalan dengan kondisi cuaca yang kurang mendukung menjadi salah satu faktor pendorong.
Di samping itu, penjualan ecerana sampai April 2015 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan indeks penjualan riil (IPR) sebesar 22,4% (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya 19,7% (yoy).
"Dengan peningkatan itu, indeks penjualan riil pada April 2015 sebesar 177," kata dia, Rabu (10/6/2015).
Dia menjelaskan, pertumbuhan tahunan terbesar pada April 2015 terjadi pada penjualan eceran kelompok peralatan informasi dan komunikasi, diikuti oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau.
Sementara secara bulanan, pertumbuhan penjualan eceran pada April 2015 melambat, tercermin dari pertumbuhan bulanan indeks penjualan riil April 2015 sebesar 0,5%, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya sebesar 2,5%.
Dia menyebut, penurunan penjualan eceran disinyalir dipengaruhi oleh menurunnya permintaan sejalan dengan kecendrungan masyarakat menahan konsumsi.
"Perlambatan penjualan eceran terjadi pada seluruh kelompok barang, dengan penurunan terbesar pada kelompok barang budaya dan rekreasi pada Maret 2015," ujarnya.
Sedangkan penurunan penjualan pada kelompok barang tersebut, antara lain didorong menurunnya penjualan produk, karton dan barang cetakan.
Itu terlihat dari indeks ekspektasi harga (IEH) sebesar 135,5 dibanding bulan sebelumnya sebesar 131,7.
Menurutnya, kekhwatiran konsumen terhadap kelancaran distribusi barang sejalan dengan kondisi cuaca yang kurang mendukung menjadi salah satu faktor pendorong.
Di samping itu, penjualan ecerana sampai April 2015 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan indeks penjualan riil (IPR) sebesar 22,4% (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya 19,7% (yoy).
"Dengan peningkatan itu, indeks penjualan riil pada April 2015 sebesar 177," kata dia, Rabu (10/6/2015).
Dia menjelaskan, pertumbuhan tahunan terbesar pada April 2015 terjadi pada penjualan eceran kelompok peralatan informasi dan komunikasi, diikuti oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau.
Sementara secara bulanan, pertumbuhan penjualan eceran pada April 2015 melambat, tercermin dari pertumbuhan bulanan indeks penjualan riil April 2015 sebesar 0,5%, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya sebesar 2,5%.
Dia menyebut, penurunan penjualan eceran disinyalir dipengaruhi oleh menurunnya permintaan sejalan dengan kecendrungan masyarakat menahan konsumsi.
"Perlambatan penjualan eceran terjadi pada seluruh kelompok barang, dengan penurunan terbesar pada kelompok barang budaya dan rekreasi pada Maret 2015," ujarnya.
Sedangkan penurunan penjualan pada kelompok barang tersebut, antara lain didorong menurunnya penjualan produk, karton dan barang cetakan.
(rna)