Realisasi Kontrak Baru Nusa Konstruksi 28% dari Target
A
A
A
JAKARTA - PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) baru merealisasikan kontrak baru hingga Juni sebesar Rp560 miliar atau sekitar 28%-31% dari target kontrak baru sepanjang tahun ini senilai Rp1,8 triliun-Rp2 triliun.
Corporate Secretary DGIK Djohan Halim menjelaskan, meskipun kondisi perekonomian sedang melemah, perseroan belum akan melakukan revisi target kontrak baru tahun ini.
"Belum revisi, tender berjalan terus. Saat ini, masih ikut berapa tender, bahkan ada yang triliunan. Kami masih optimistis, masa baru pertengahan tahun sudah revisi," ujarnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Senin (15/6/2015).
Djohan mengatakan, masih akan ada 10 tender yang akan dilakukan perseroan hingga akhir tahun ini, baik dari swasta maupun pemerintah.
"Untuk target pendapatan tahun ini sebesar Rp2 triliun-Rp2,2 triliun. Laba bersih range-nya 3-5% dari pendapatan kami," jelas Djohan.
Sementara realisasi anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) hingga saat ini sudah mencapai 50% dari alokasi atau sekitar Rp25 miliar.
"Kalau untuk capex tahun ini, kita anggarkan Rp50 miliar," pungkasnya.
Corporate Secretary DGIK Djohan Halim menjelaskan, meskipun kondisi perekonomian sedang melemah, perseroan belum akan melakukan revisi target kontrak baru tahun ini.
"Belum revisi, tender berjalan terus. Saat ini, masih ikut berapa tender, bahkan ada yang triliunan. Kami masih optimistis, masa baru pertengahan tahun sudah revisi," ujarnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Senin (15/6/2015).
Djohan mengatakan, masih akan ada 10 tender yang akan dilakukan perseroan hingga akhir tahun ini, baik dari swasta maupun pemerintah.
"Untuk target pendapatan tahun ini sebesar Rp2 triliun-Rp2,2 triliun. Laba bersih range-nya 3-5% dari pendapatan kami," jelas Djohan.
Sementara realisasi anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) hingga saat ini sudah mencapai 50% dari alokasi atau sekitar Rp25 miliar.
"Kalau untuk capex tahun ini, kita anggarkan Rp50 miliar," pungkasnya.
(rna)