Swiss Franc Berjaya, Rupiah Berakhir Mendatar

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini berakhir mendatar karena USD tertekan sejumlah mata uang utama dunia, terutama Swiss Franc.

Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada di level Rp13.353/USD, mendatar dibanding penutupan Selasa (16/6/2015) di level Rp13.357/USD.

Data Bloomberg, rupiah pada level Rp13.348/USD. Posisi tersebut sama dengan penutupan kemarin.

Nilai tukar rupiah berdasarkan data Yahoofinance berada pada level Rp13.355/USD, dengan kisaran harian Rp13.336-Rp13.372/USD. Posisi ini susut 22 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.350/USD.

Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.367/USD. Posisi itu terkoreksi 34 poin dibanding hari kemarin di level Rp13.333/USD. (Baca: USD Makin Kuat, Rupiah Dibuka Jatuh Lagi)

Sementara euro tertekan Swiss Franc. Swiss Franc menguat, naik ke level tertinggi dua pekan terhadap euro karena kekhawatiran default Yunani dan keluar dari zona Eropa.

Swiss Franc naik sekitar 0,8% terhadap euro ke level tertinggi dua pekan dari 1,0404. Terhadap USD, Swiss Franc menguat 1% menjadi 0,9234, menyamai rekor pekan lalu, dan tertinggi dalam sebulan.

"Implikasi bahwa default Yunani semakin dekat minggu ini telah meningkatkan permintaan Swiss Franc, dan itu akan berlanjut, kecuali jika ada kesepakatan (Yunani) dalam beberapa hari ke depan," kata ahli strategi mata uang senior di Rabobank Jane Foley sepeerti dilansir dari Reuters, Rabu (17/6/2015).

Adapun euro berada 0,3% lebih tinggi terhadap USD di 1,2382. Investor sedang menunggu pernyataan Federal Reserve AS karena bisa meningkatkan harapan The Fed akan menaikkan suku bunga untuk kali pertama dalam hampir satu dekade .

USD tercatat turun 0,2% terhadap sejumlah mata uang utama menjadi 94,82. Sedangkan dolar Selandia Baru mencapai titik terendah lima tahun terakhir di 0,6934.

(Baca: Rupiah Siang Ini Parkir di Zona Merah)