Merdeka Copper Cari Pinjaman Rp1,3 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) akan mencari pinjaman sebesar USD80 juta-USD100 juta, setara Rp1,06 triliun-Rp1,33 triliun (dengan kurs saat ini Rp13.300/USD)
Corporate Secretary Merdeka Copper Gold Ellie Turjandi menjelaskan, perseroan akan mencari bank asing yang akan mendukung aksi korporasi mereka. Adapun pinjaman yang dicari bertenor tiga sampai lima tahun.
"Tahap awal konstruksi lebih di persiapan infrastruktur dan akses untuk menggiatkan konstruksi lebih lanjut," ujarnya usai pencatatan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (19/6/2015).
Sementara perseroan pada tahun ini menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD126 juta, di mana sebesar USD30 juta berasal dari dana penawaran umum perdana saham (IPO) dan sisanya dari pinjaman. (Baca: Saham Perdana Merdeka Copper Dibuka Stagnan)
Dia menambahkan, setelah memperoleh kebutuhan dana USD126, juta, perseroan bisa memulai produksi lapisan oksida yang mengandung emas dan perak secara komersial pada tahun depan.
"Dengan produksi bijih rata-rata sebanyak 3 juta ton/tahun. Adapun targetnya adalah produksi tahunan emas hingga 90.000 oz dan perak sebesar 1 juta oz," pungkasnya.
Corporate Secretary Merdeka Copper Gold Ellie Turjandi menjelaskan, perseroan akan mencari bank asing yang akan mendukung aksi korporasi mereka. Adapun pinjaman yang dicari bertenor tiga sampai lima tahun.
"Tahap awal konstruksi lebih di persiapan infrastruktur dan akses untuk menggiatkan konstruksi lebih lanjut," ujarnya usai pencatatan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (19/6/2015).
Sementara perseroan pada tahun ini menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD126 juta, di mana sebesar USD30 juta berasal dari dana penawaran umum perdana saham (IPO) dan sisanya dari pinjaman. (Baca: Saham Perdana Merdeka Copper Dibuka Stagnan)
Dia menambahkan, setelah memperoleh kebutuhan dana USD126, juta, perseroan bisa memulai produksi lapisan oksida yang mengandung emas dan perak secara komersial pada tahun depan.
"Dengan produksi bijih rata-rata sebanyak 3 juta ton/tahun. Adapun targetnya adalah produksi tahunan emas hingga 90.000 oz dan perak sebesar 1 juta oz," pungkasnya.
(rna)