Pilih-Pilih Bunga KPR
A
A
A
Saat ingin membeli rumah dengan program kredit pemilikan rumah (KPR), Anda akan dihadapkan pada dua jenis penawaran kredit, yaitu bunga tetap (fixed rate ) dan bunga mengambang (floating rate ). Apa perbedaan keduanya? Metode mana yang lebih cocok untuk keuangan Anda?
Ketika mengambil KPR, Anda akan dikenakan bunga yang dibayar beserta cicilan. Bank umumnya mengenakan dua macam bunga, yaitu bunga tetap (fixed rate ) dan bunga mengambang (floating rate ).
Bank umumnya akan mengenakan bunga tetap untuk tahun-tahun pertama, lalu diikuti oleh bunga mengambang. Bunga adalah komponen yang sangat penting dalam KPR dan bisa menentukan mulusnya Anda membayar keseluruhan KPR Anda. Secara definisi, bunga tetap adalah KPR dengan suku bunga tetap (flat) selama waktu kredit. Konsekuensi kredit adalah Anda membayar cicilan pokok dan bunga setiap bulannya.
Dengan memilih metode ini, suku bunga yang Anda angsurkan konstan, tidak terpengaruh fluktuasi suku bunga Bank Indonesia. Sementara bunga mengambang adalah kebalikan dari bunga tetap. KPR ini memiliki suku bunga yang dapat berubah mengikuti suku bunga yang ada di pasar. Dengan kata lain, besaran suku bunga yang harus Anda bayarkan dapat naik atau turun sepanjang waktu kredit. Penyesuaian ini umumnya terjadi per enam bulan. Namun, tak menutup kemungkinan kurang dari waktu tersebut, terlebih dalam masa-masa krisis.
Sekilas, bunga tetap lebih menguntungkan dibandingkan bunga mengambang. Namun, benarkah demikian? Tidak juga. Kenapa? Ada beberapa alasan. Pertama, tidak semua konstan. Tidak semua implementasi pembayaran bunga tetap itu tetap. Biasanya, ada bank yang memberikan hingga tiga hingga lima tahun suku bunga tetap. Tapi setelah kurun waktu tersebut berakhir, Anda diminta membayar dengan floating credit .
Nah, pada fase inilah, angsuran yang harus Anda bayarkan lebih tinggi dibandingkan sebelumnya, tentu sesuai kebijakan bank. Lalu, lihat juga biaya lain yang dibebankan. Suku bunga tetap identik dengan kestabilan angsuran tiap bulan. Akan tetapi, tahukah Anda, bahwa bisa jadi biaya yang Anda harus keluarkan jauh lebih mahal dibandingkan bunga mengambang? Ada bank-bank yang memberlakukan bunga tetap selama jangka waktu kredit tertentu, tapi sebenarnya harga tetap tersebut lebih mahal.
Jadi, sangat penting untuk mempertimbangkan secara saksama semua detail dari program KPR yang ada. Untuk lebih bijaksana, pelajari kasus-kasus yang pernah terjadi agar Anda dapat mengambil keputusan yang tepat. Yang terpenting sebelum memilih suku bunga KPR Anda harus memastikan bahwa sudah memilih bunga paling rendah. Makin rendah bunga KPR Anda, maka makin kecil cicilan per bulan Anda. Maka dari itu, bandingkanlah bunga KPR yang ditawarkan berbagai bank.
Anda juga harus mengecek apakah bank memberi bunga yang sama untuk nasabah lama dan nasabah baru. Setelah itu, kenalilah risiko. Setelah masa bunga tetap telah usai, cicilan KPR Anda akan mulai terpengaruh suku bunga yang ada di pasar. Jika suku bunga pasar naik, Anda harus siap-siap untuk membayar cicilan lebih tinggi. Besarnya suku bunga pasar sangat bergantung pada keadaan ekonomi Indonesia. Jika ekonomi bagus, suku bunga pasar akan rendah.
Pastikan bahwa Anda mampu secara keuangan untuk menghadapi naik-turunnya suku bunga pasar ke depannya. Jangan lupa, hitung-hitung berdasarkan skema. Anda harus bisa memperkirakan beban bunga pada cicilan KPR Anda. Menghitung cicilan untuk tahun-tahun pertama lebih mudah karena bunga dipatok pada titik tertentu. Lalu, Anda bisa memperhatikan pergerakan BI Rate, yaitu suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, untuk mendapatkan gambaran tentang naik-turunnya kisaran suku bunga ke depannya.
Rendra hanggara
Ketika mengambil KPR, Anda akan dikenakan bunga yang dibayar beserta cicilan. Bank umumnya mengenakan dua macam bunga, yaitu bunga tetap (fixed rate ) dan bunga mengambang (floating rate ).
Bank umumnya akan mengenakan bunga tetap untuk tahun-tahun pertama, lalu diikuti oleh bunga mengambang. Bunga adalah komponen yang sangat penting dalam KPR dan bisa menentukan mulusnya Anda membayar keseluruhan KPR Anda. Secara definisi, bunga tetap adalah KPR dengan suku bunga tetap (flat) selama waktu kredit. Konsekuensi kredit adalah Anda membayar cicilan pokok dan bunga setiap bulannya.
Dengan memilih metode ini, suku bunga yang Anda angsurkan konstan, tidak terpengaruh fluktuasi suku bunga Bank Indonesia. Sementara bunga mengambang adalah kebalikan dari bunga tetap. KPR ini memiliki suku bunga yang dapat berubah mengikuti suku bunga yang ada di pasar. Dengan kata lain, besaran suku bunga yang harus Anda bayarkan dapat naik atau turun sepanjang waktu kredit. Penyesuaian ini umumnya terjadi per enam bulan. Namun, tak menutup kemungkinan kurang dari waktu tersebut, terlebih dalam masa-masa krisis.
Sekilas, bunga tetap lebih menguntungkan dibandingkan bunga mengambang. Namun, benarkah demikian? Tidak juga. Kenapa? Ada beberapa alasan. Pertama, tidak semua konstan. Tidak semua implementasi pembayaran bunga tetap itu tetap. Biasanya, ada bank yang memberikan hingga tiga hingga lima tahun suku bunga tetap. Tapi setelah kurun waktu tersebut berakhir, Anda diminta membayar dengan floating credit .
Nah, pada fase inilah, angsuran yang harus Anda bayarkan lebih tinggi dibandingkan sebelumnya, tentu sesuai kebijakan bank. Lalu, lihat juga biaya lain yang dibebankan. Suku bunga tetap identik dengan kestabilan angsuran tiap bulan. Akan tetapi, tahukah Anda, bahwa bisa jadi biaya yang Anda harus keluarkan jauh lebih mahal dibandingkan bunga mengambang? Ada bank-bank yang memberlakukan bunga tetap selama jangka waktu kredit tertentu, tapi sebenarnya harga tetap tersebut lebih mahal.
Jadi, sangat penting untuk mempertimbangkan secara saksama semua detail dari program KPR yang ada. Untuk lebih bijaksana, pelajari kasus-kasus yang pernah terjadi agar Anda dapat mengambil keputusan yang tepat. Yang terpenting sebelum memilih suku bunga KPR Anda harus memastikan bahwa sudah memilih bunga paling rendah. Makin rendah bunga KPR Anda, maka makin kecil cicilan per bulan Anda. Maka dari itu, bandingkanlah bunga KPR yang ditawarkan berbagai bank.
Anda juga harus mengecek apakah bank memberi bunga yang sama untuk nasabah lama dan nasabah baru. Setelah itu, kenalilah risiko. Setelah masa bunga tetap telah usai, cicilan KPR Anda akan mulai terpengaruh suku bunga yang ada di pasar. Jika suku bunga pasar naik, Anda harus siap-siap untuk membayar cicilan lebih tinggi. Besarnya suku bunga pasar sangat bergantung pada keadaan ekonomi Indonesia. Jika ekonomi bagus, suku bunga pasar akan rendah.
Pastikan bahwa Anda mampu secara keuangan untuk menghadapi naik-turunnya suku bunga pasar ke depannya. Jangan lupa, hitung-hitung berdasarkan skema. Anda harus bisa memperkirakan beban bunga pada cicilan KPR Anda. Menghitung cicilan untuk tahun-tahun pertama lebih mudah karena bunga dipatok pada titik tertentu. Lalu, Anda bisa memperhatikan pergerakan BI Rate, yaitu suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, untuk mendapatkan gambaran tentang naik-turunnya kisaran suku bunga ke depannya.
Rendra hanggara
(ars)