Bulog Gelontorkan Daging 500 Ton
A
A
A
JAKARTA - Perum Bulog siap menggelontorkan 500 ton daging sapi lokal guna menstabilkan harga daging saat bulan Ramadan dan Idul Fitri tahun ini.
Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, pada tahap pertama Bulog menyiapkan 200 ton daging sapi lokal yang dibeli dari PT Berdikari (persero) yang akan dikirim secara bertahap. Dalam rangka operasi pasar daging itu pun akan didistribusikan menggunakan tujuh truk logistik khusus daging berkapasitas 1 ton per truk per hari. ”Kalau (200 ton daging) itu belum mampu menstabilkan pasar, saya ambil daging lokal lagi dan sudah kontrak 300 ton, sehingga total untuk daging sapi lokal menjadi 500 ton,” ujarnya di kawasan Gudang Bulog, Jakarta Utara, akhir pekan lalu.
Bulog berharap daging sapi lokal yang dilepas ke pasar seharga Rp88.000 per kg itu dapat meredam kenaikan harga daging sapi. Sebagai contoh, harga daging sapi di Pasar Senen, Jakarta Pusat, pada Sabtu (27/6), telah mencapai Rp100.000 per kg. Djarot mengungkapkan, jika nantinya 500 ton daging sapi masih belum mampu menekan pergerakan harga daging sapi, maka Bulog akan menggunakan fasilitas impor yang telah diberikan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yaitu 1.000 ton daging sapi.
Sebelumnya Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang juga meminta pemerintah segera mengantisipasi pergerakan harga daging di sejumlah pasar di DKI Jakarta yang sudah mencapai kisaran Rp110.000- 120.000 per kg. ”Ini perlu diantisipasi pemerintah jelang seminggu sebelum Lebaran karena menurut hemat kami, di akhir minggu pertama ini sudah puncak,” ujarnya.
Selain daging, dalam rangka operasi pasar, Bulog siap menggelontorkan 300.000 ton beras yang merupakan upaya optimalisasi beras untuk rakyat miskin (raskin) bulan Juli 2015 sebanyak 250.000 ton dan operasi pasar cadangan beras pemerintah sebanyak 50.000 ton. Adapun, posisi stok beras di gudang Bulog saat ini 1,49 juta ton dengan ketahanan stok sekitar 6,11 bulan. Untuk menambah stok, Bulogmasihterusmelaksanakan pengadaan gabah/beras.
Bulog DKI Jakarta selama bulan puasa juga menggelar operasi pasar gula pasir, bawang merah, daging sapi, minyak goreng dan cabai. Komoditas operasi pasar ini ada yang dibeli sendiri oleh Bulog dan ada yang bekerja sama dengan BUMN lain. Dalam rangka operasi pasar gula pasir, Bulog membeli dari PT Perusahaan Per-dagangan Indonesia (Persero) sebanyak 25.000 ton.
Harga yang dipatok untuk operasi pasar lebih rendah, di antaranya untuk beras medium Rp8.200 per kg, beras premium Rp12.000 per kg, gula Rp10.800 per kg, daging sapi Rp88.000 per kg, bawang merah Rp17.000 per kg, cabai merah Rp20.000 per kg, minyak goreng Rp12.500 per liter. Operasi pasar Bulog DKI Jakarta sementara ini digelar di 20 lokasi di lima wilayah. Operasi pasar di DKI sudah dilaksanakan mulai 15 Juni, bahkan operasi pasar bawang merah dimulai sejak 13 Juni 2015.
Demi memenuhi kebutuhan operasi pasar tersebut, Bulog DKI menyediakan stok beras medium 21.000 ton, beras premium 800 ton, gula pasir 300 ton, bawang merah 33 ton, daging sapi 18,8 ton (secara bertahap akan terus ditambah sampai 200 ton), dan cabai merah 661 kg. Adapun khusus komoditas bawang merah, Bulog DKI Jakarta mendatangkannya dari Brebes, Nganjuk, Probolinggo, dan Bima.
Inda susanti
Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, pada tahap pertama Bulog menyiapkan 200 ton daging sapi lokal yang dibeli dari PT Berdikari (persero) yang akan dikirim secara bertahap. Dalam rangka operasi pasar daging itu pun akan didistribusikan menggunakan tujuh truk logistik khusus daging berkapasitas 1 ton per truk per hari. ”Kalau (200 ton daging) itu belum mampu menstabilkan pasar, saya ambil daging lokal lagi dan sudah kontrak 300 ton, sehingga total untuk daging sapi lokal menjadi 500 ton,” ujarnya di kawasan Gudang Bulog, Jakarta Utara, akhir pekan lalu.
Bulog berharap daging sapi lokal yang dilepas ke pasar seharga Rp88.000 per kg itu dapat meredam kenaikan harga daging sapi. Sebagai contoh, harga daging sapi di Pasar Senen, Jakarta Pusat, pada Sabtu (27/6), telah mencapai Rp100.000 per kg. Djarot mengungkapkan, jika nantinya 500 ton daging sapi masih belum mampu menekan pergerakan harga daging sapi, maka Bulog akan menggunakan fasilitas impor yang telah diberikan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yaitu 1.000 ton daging sapi.
Sebelumnya Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang juga meminta pemerintah segera mengantisipasi pergerakan harga daging di sejumlah pasar di DKI Jakarta yang sudah mencapai kisaran Rp110.000- 120.000 per kg. ”Ini perlu diantisipasi pemerintah jelang seminggu sebelum Lebaran karena menurut hemat kami, di akhir minggu pertama ini sudah puncak,” ujarnya.
Selain daging, dalam rangka operasi pasar, Bulog siap menggelontorkan 300.000 ton beras yang merupakan upaya optimalisasi beras untuk rakyat miskin (raskin) bulan Juli 2015 sebanyak 250.000 ton dan operasi pasar cadangan beras pemerintah sebanyak 50.000 ton. Adapun, posisi stok beras di gudang Bulog saat ini 1,49 juta ton dengan ketahanan stok sekitar 6,11 bulan. Untuk menambah stok, Bulogmasihterusmelaksanakan pengadaan gabah/beras.
Bulog DKI Jakarta selama bulan puasa juga menggelar operasi pasar gula pasir, bawang merah, daging sapi, minyak goreng dan cabai. Komoditas operasi pasar ini ada yang dibeli sendiri oleh Bulog dan ada yang bekerja sama dengan BUMN lain. Dalam rangka operasi pasar gula pasir, Bulog membeli dari PT Perusahaan Per-dagangan Indonesia (Persero) sebanyak 25.000 ton.
Harga yang dipatok untuk operasi pasar lebih rendah, di antaranya untuk beras medium Rp8.200 per kg, beras premium Rp12.000 per kg, gula Rp10.800 per kg, daging sapi Rp88.000 per kg, bawang merah Rp17.000 per kg, cabai merah Rp20.000 per kg, minyak goreng Rp12.500 per liter. Operasi pasar Bulog DKI Jakarta sementara ini digelar di 20 lokasi di lima wilayah. Operasi pasar di DKI sudah dilaksanakan mulai 15 Juni, bahkan operasi pasar bawang merah dimulai sejak 13 Juni 2015.
Demi memenuhi kebutuhan operasi pasar tersebut, Bulog DKI menyediakan stok beras medium 21.000 ton, beras premium 800 ton, gula pasir 300 ton, bawang merah 33 ton, daging sapi 18,8 ton (secara bertahap akan terus ditambah sampai 200 ton), dan cabai merah 661 kg. Adapun khusus komoditas bawang merah, Bulog DKI Jakarta mendatangkannya dari Brebes, Nganjuk, Probolinggo, dan Bima.
Inda susanti
(ars)