Yen Menguat terhadap Euro, Rupiah Ditutup Melemah
Yen Menguat terhadap Euro, Rupiah Ditutup Melemah
A
A
A
JAKARTA - Laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari pertama pekan ini ditutup melemah di tengah menguatnya yen terhadap euro.
Berdasarkan data Sindonews yang bersumber dari Limas rupiah melemah di level Rp13.367/USD, turun 67 poin dari penutupan pekan kemarin Rp13.300/USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp13.362/USD, dengan kisaran harian Rp13.281-Rp.13.400/USD. Posisi ini susut 67 poin dari pentupan akhir pekan kemarin Rp13.295/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg di level Rp13.339/USD, jatuh 31 poin dari penutupan perdagangan akhir pekan kemarin Rp13.308/USD. (Baca: Rupiah Diprediksi pada Kisaran Rp13.300-13.300/USD)
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, Senin (29/6/2015) melemah pada level Rp13.356/USD atau turun 18 poin dibanding penutupan akhir pekan kemarin di angka Rp13.338/USD.
Sementara euro hanya jatuh sedikit pada hari ini karena Bank Sentral Swiss (Swiss National Bank/SNB) melakukan intervensi di pasar untuk melemahkan Swiss franc setelah kerugian tajam euro terimbas kekhawatiran Yunani di ambang kebangkrutan.
Dikutip dari Reuters, Yunani hampir pasti tidak mampu melakukan pembayaran utang ke dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa karena mitranya di Eropa menolak memperpanjang batas waktu pembayaran setelah Athena mengumumkan referendum.
Swiss franc menguat ke 1,0315 setelah euro turun tajam di seluruh papan perdagangan Asia. Tapi pada pukul 08.10 GMT atau 16.10 WIB, Swiss franc hanya naik sedikit ke 1,0395.
Gubernur SNB Thomas Jordan mengatakan, bank sentral telah melakukan intervensi. Menurut dia, Swiss franc pada pekan lalu jauh lebih tinggi, dan default Yunani kemungkinan akan memicu permintaan yang tinggi pada mata uang Swiss.
Kenaikan moderat Swiss franc kontras dengan yen. Yen naik 1,6% terhadap euro menjadi 136,125. Terhadap USD, euro awalnya jatuh ke level 1,0956/USD, tetapi kembali ke 1,1086/USD.
Baca:
Rupiah Terancam Jadi Mata Uang Pelengkap
Euro Turun Tajam, Rupiah Jeblok Siang Ini
Berdasarkan data Sindonews yang bersumber dari Limas rupiah melemah di level Rp13.367/USD, turun 67 poin dari penutupan pekan kemarin Rp13.300/USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp13.362/USD, dengan kisaran harian Rp13.281-Rp.13.400/USD. Posisi ini susut 67 poin dari pentupan akhir pekan kemarin Rp13.295/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg di level Rp13.339/USD, jatuh 31 poin dari penutupan perdagangan akhir pekan kemarin Rp13.308/USD. (Baca: Rupiah Diprediksi pada Kisaran Rp13.300-13.300/USD)
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, Senin (29/6/2015) melemah pada level Rp13.356/USD atau turun 18 poin dibanding penutupan akhir pekan kemarin di angka Rp13.338/USD.
Sementara euro hanya jatuh sedikit pada hari ini karena Bank Sentral Swiss (Swiss National Bank/SNB) melakukan intervensi di pasar untuk melemahkan Swiss franc setelah kerugian tajam euro terimbas kekhawatiran Yunani di ambang kebangkrutan.
Dikutip dari Reuters, Yunani hampir pasti tidak mampu melakukan pembayaran utang ke dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa karena mitranya di Eropa menolak memperpanjang batas waktu pembayaran setelah Athena mengumumkan referendum.
Swiss franc menguat ke 1,0315 setelah euro turun tajam di seluruh papan perdagangan Asia. Tapi pada pukul 08.10 GMT atau 16.10 WIB, Swiss franc hanya naik sedikit ke 1,0395.
Gubernur SNB Thomas Jordan mengatakan, bank sentral telah melakukan intervensi. Menurut dia, Swiss franc pada pekan lalu jauh lebih tinggi, dan default Yunani kemungkinan akan memicu permintaan yang tinggi pada mata uang Swiss.
Kenaikan moderat Swiss franc kontras dengan yen. Yen naik 1,6% terhadap euro menjadi 136,125. Terhadap USD, euro awalnya jatuh ke level 1,0956/USD, tetapi kembali ke 1,1086/USD.
Baca:
Rupiah Terancam Jadi Mata Uang Pelengkap
Euro Turun Tajam, Rupiah Jeblok Siang Ini
(rna)
Explore More