AEPI Minta Rini Terbuka soal Penggunaan Dana PMN
A
A
A
JAKARTA - Pengamat Ekonomi Politik dari Asosiasi Ekonomi-Politik Indonesia (AEPI) Salamudin Daeng meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno terbuka kepada rakyat soal penggunaan anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp72 triliun.
Pihaknya juga meminta Rini membeberkan apa saja program dan rencana BUMN yang dilakukan dalam rangka menyerap PMN tersebut. Sehingga, publik mengetahui kemana penggunaan suntikan modal begara yang bernilai fantastis tersebut.
"Bicaralah apa programnya, apa rencananya BUMN setelah mendapat penyertaan modal dari DPR? Uang negara sebesar Rp72 triliun mau diapakan? Target-target dia apa terhadap BUMN? Jangan diam saja, jangan bergerak seperti tidak kelihatan," kata Salamuddin, Jakarta, Selasa (8/7/2015).
Menurut Salamuddin, kekacauan ekonomi dalam negeri yang terjadi saat ini tidak terlepas dari peranan perusahaan pelat merah, yang tidak mampu menjadi penopang perekonomian.
"Kekacauan dalam Pertamina, kekacauan dalam berkaitan prokurmen BUMN setelah mereka mendapatkan restu suntikan dana dari DPR, kan sampai sekarang juga kita belum lihat langkah-langkah, dan programnya apa," pungkasnya.
Pihaknya juga meminta Rini membeberkan apa saja program dan rencana BUMN yang dilakukan dalam rangka menyerap PMN tersebut. Sehingga, publik mengetahui kemana penggunaan suntikan modal begara yang bernilai fantastis tersebut.
"Bicaralah apa programnya, apa rencananya BUMN setelah mendapat penyertaan modal dari DPR? Uang negara sebesar Rp72 triliun mau diapakan? Target-target dia apa terhadap BUMN? Jangan diam saja, jangan bergerak seperti tidak kelihatan," kata Salamuddin, Jakarta, Selasa (8/7/2015).
Menurut Salamuddin, kekacauan ekonomi dalam negeri yang terjadi saat ini tidak terlepas dari peranan perusahaan pelat merah, yang tidak mampu menjadi penopang perekonomian.
"Kekacauan dalam Pertamina, kekacauan dalam berkaitan prokurmen BUMN setelah mereka mendapatkan restu suntikan dana dari DPR, kan sampai sekarang juga kita belum lihat langkah-langkah, dan programnya apa," pungkasnya.
(izz)