Beberapa Hal Ini Jadi Konsen Masyarakat Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Managing Director Nielsen Indonesia Agus Nurudin mengatakan, masyarakat Indonesia saat ini tengah konsen ke beberapa hal, salah satunya terkait kondisi ekonomi domestik.
Mengingat bahwa di kuartal I/2015 pertumbuhan ekonomi hanya mampu bertengger di posisi 4,7% dan diharapkan mampu lebih baik di kuartal dua.
"Selain pertanyaan soal membaik atau tidaknya ekonomi domestik, mereka juga konsen pada masalah kesehatan yang memang selalu menjadi kebutuhan semua orang, ketiga adalah fuel pricing yang tentunya kita tahu harga minyak dunia sedang mengalami fluktuasi dan dampaknya akan menyebabkan isu-isu harga BBM naik atau tidak," katanya di Jakarta, Rabu (29/7/2015).
Kemudian berikutnya adalah konsen pada masalah kepemilikan gadget. Agus mengatakan, orang Indonesia memang penggemar gadget. Namun dengan kondisi saat ini, dari sebelumnya suka gadget baru, kini tidak serta merta membeli gagdet.
"Nah, ini adalah salah satu cara masyarakat kita mengurangi pengeluaran. Mereka konsen akan lebih ke kegiatan saving. Saat ini juga akan ada dampak pada produsen HP dan alat elektronik," katanya.
Agus menyatakan, Indonesia Online Consumer optimisme menurun untuk keuangan pribadi, lapangan kerja, dan kegiatan belanja meskipun utamanya masih fokus ke kegiatan ekonomi.
"Selain tiga di atas yang menjadi konsen, memang fokus konsen masyarakat kita di sektor ekonomi. Karena itu berdampak ke hampir semuanya," pungkas dia.
Baca juga:
Tingkat Optimisme Konsumen Indonesia Digeser Filipina
Nielsen: Sektor Industri Masih Wait and See
Mengingat bahwa di kuartal I/2015 pertumbuhan ekonomi hanya mampu bertengger di posisi 4,7% dan diharapkan mampu lebih baik di kuartal dua.
"Selain pertanyaan soal membaik atau tidaknya ekonomi domestik, mereka juga konsen pada masalah kesehatan yang memang selalu menjadi kebutuhan semua orang, ketiga adalah fuel pricing yang tentunya kita tahu harga minyak dunia sedang mengalami fluktuasi dan dampaknya akan menyebabkan isu-isu harga BBM naik atau tidak," katanya di Jakarta, Rabu (29/7/2015).
Kemudian berikutnya adalah konsen pada masalah kepemilikan gadget. Agus mengatakan, orang Indonesia memang penggemar gadget. Namun dengan kondisi saat ini, dari sebelumnya suka gadget baru, kini tidak serta merta membeli gagdet.
"Nah, ini adalah salah satu cara masyarakat kita mengurangi pengeluaran. Mereka konsen akan lebih ke kegiatan saving. Saat ini juga akan ada dampak pada produsen HP dan alat elektronik," katanya.
Agus menyatakan, Indonesia Online Consumer optimisme menurun untuk keuangan pribadi, lapangan kerja, dan kegiatan belanja meskipun utamanya masih fokus ke kegiatan ekonomi.
"Selain tiga di atas yang menjadi konsen, memang fokus konsen masyarakat kita di sektor ekonomi. Karena itu berdampak ke hampir semuanya," pungkas dia.
Baca juga:
Tingkat Optimisme Konsumen Indonesia Digeser Filipina
Nielsen: Sektor Industri Masih Wait and See
(izz)