Inflasi Korsel Mulai Alami Penurunan
A
A
A
SEOUL - Inflasi Korea Selatan (Korsel) di bawah tekanan karena faktor temporer dan struktural. Bank of Korea (BOK) mengatakan, inflasi rendah ini disebabkan oleh faktor-faktor struktural, termasuk penuaan populasi, tingkat kelahiran rendah dan globalisasi, serta terkait dengan pasokan minyak.
Menurut perkiraan BOK seperti dilansir dari Xinhua, Kamis (30/7/2015), inflasi di negara itu sekitar 3% di tahun 2000-an, tetapi mulai menurun menjadi sekitar 2% pada 2011-2012.
Harga konsumen naik 0,5% pada semester pertama tahun ini secara tahunan, setelah pada semester dua tahun lalu sebesar 1,2%. Inflasi harga konsumen tinggal di bawah target 2,5% untuk 32 bulan secara berturut-turut.
Selain harga komoditas yang rendah, tarif yang lebih rendah untuk listrik, air keran dan gas alam juga menyeret inflasi pada semester pertama. BOK berharap inflasi meningkat menjadi 1,2% pada semester dua tahun ini.
Menurut perkiraan BOK seperti dilansir dari Xinhua, Kamis (30/7/2015), inflasi di negara itu sekitar 3% di tahun 2000-an, tetapi mulai menurun menjadi sekitar 2% pada 2011-2012.
Harga konsumen naik 0,5% pada semester pertama tahun ini secara tahunan, setelah pada semester dua tahun lalu sebesar 1,2%. Inflasi harga konsumen tinggal di bawah target 2,5% untuk 32 bulan secara berturut-turut.
Selain harga komoditas yang rendah, tarif yang lebih rendah untuk listrik, air keran dan gas alam juga menyeret inflasi pada semester pertama. BOK berharap inflasi meningkat menjadi 1,2% pada semester dua tahun ini.
(izz)