BRI Sasar Ekspansi ke Lima Negara ASEAN
Jum'at, 31 Juli 2015 - 14:00 WIB
BRI Sasar Ekspansi ke Lima Negara ASEAN
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) akan menyasar ekspansi ke lima negara Asia Tenggara (ASEAN). Sebelumnya, BRI sudah membuka kantor perwakilan di OUE Bayfront, 50 Collyer Quay, Singapura.
Direktur Utama BRI Asmawi Syam menyampaikan, perseroan masih akan memprioritaskan negara ASEAN. Adapun, kelima negara tersebut, yakni Vietnam, Myanmar, Malaysia, Timor Leste dan Filipina.
Selanjutnya, BRI akan melihat negara mana yang terlebih dahulu merespon perseroan. Pasalnya, semua negara yang akan disasar memiliki potensi sama.
"Dulu kita punya satu kantor cabang dan tujuh kantor unit. Kita dulu punya nasabah banyak di sana (Timor Leste). Kalau otoritas keuangan sana merespon akan cepat dibuka," ujarnya di Jakarta, Jumat (31/7/2015).
Sementara di Malaysia, BRI akan mengikuti jejak para pengusaha Tanah Air di sana, sehingga banyak potensi dari sisi ramitansi. Hal yang sama dilakukan Vietnam dan Myanmar.
"Di Vietnam dan Myanmar juga banyak pengusaha yang sedang bangun bisnisnya, sehingga ada potensi juga. Kami ingin berikan one stop service kepada nasabah agar bisnisnya ada di BRI," jelas Asmawi.
Dia menambahkan, khusus di Timor Leste memiliki potensi di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), bukan wholesale, treasury dan priority banking. Selanjutnya di Vietnam bisa ada kerja sama dengan BUMN.
"Banyak BUMN lakukan hal sama (ekspansi usaha) di Vietnam. Misalnya, pabrik Semen Indonesia sudah buka di sana, jadi bisa gandeng BUMN. Setelah Singapura tergantung yang merespon," tutur Asmawi.
Di tempat yang sama, Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo menambahkan, rencana ekspansi tersebut sudah ada di rencana bisnis bank (RBB) tahun depan, dengan nilai investasi sekitar Rp50 miliar/cabang.
"Targetnya sudah di RBB tahun depan buka cabang luar negeri. Berapa besarnya, kita lihat inisial investasi, mungkin sekitar Rp50 miliar untuk masing-masing cabang yang dibuka," pungkasnya.
Direktur Utama BRI Asmawi Syam menyampaikan, perseroan masih akan memprioritaskan negara ASEAN. Adapun, kelima negara tersebut, yakni Vietnam, Myanmar, Malaysia, Timor Leste dan Filipina.
Selanjutnya, BRI akan melihat negara mana yang terlebih dahulu merespon perseroan. Pasalnya, semua negara yang akan disasar memiliki potensi sama.
"Dulu kita punya satu kantor cabang dan tujuh kantor unit. Kita dulu punya nasabah banyak di sana (Timor Leste). Kalau otoritas keuangan sana merespon akan cepat dibuka," ujarnya di Jakarta, Jumat (31/7/2015).
Sementara di Malaysia, BRI akan mengikuti jejak para pengusaha Tanah Air di sana, sehingga banyak potensi dari sisi ramitansi. Hal yang sama dilakukan Vietnam dan Myanmar.
"Di Vietnam dan Myanmar juga banyak pengusaha yang sedang bangun bisnisnya, sehingga ada potensi juga. Kami ingin berikan one stop service kepada nasabah agar bisnisnya ada di BRI," jelas Asmawi.
Dia menambahkan, khusus di Timor Leste memiliki potensi di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), bukan wholesale, treasury dan priority banking. Selanjutnya di Vietnam bisa ada kerja sama dengan BUMN.
"Banyak BUMN lakukan hal sama (ekspansi usaha) di Vietnam. Misalnya, pabrik Semen Indonesia sudah buka di sana, jadi bisa gandeng BUMN. Setelah Singapura tergantung yang merespon," tutur Asmawi.
Di tempat yang sama, Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo menambahkan, rencana ekspansi tersebut sudah ada di rencana bisnis bank (RBB) tahun depan, dengan nilai investasi sekitar Rp50 miliar/cabang.
"Targetnya sudah di RBB tahun depan buka cabang luar negeri. Berapa besarnya, kita lihat inisial investasi, mungkin sekitar Rp50 miliar untuk masing-masing cabang yang dibuka," pungkasnya.
(rna)
