Transaksi Kuliner Nontunai Pekan Batik Capai Rp35 Juta

Selasa, 04 Agustus 2015 - 12:16 WIB
Transaksi Kuliner Nontunai...
Transaksi Kuliner Nontunai Pekan Batik Capai Rp35 Juta
A A A
PEKALONGAN - Transaksi nontunai yang mulai disosialisasikan Bank Indonesia (BI) di Kota Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng) dinilai cukup membuahkan hasil.

BI mengenalkan transaksi menggunakan E-money tersebut melalui festival kuliner pantura pada Pekan Batik Kota Pekalongan.

"Alhamdulillah, transaksi nontunai pada festival kuliner pantura di Pekan Batik Kota Pekalongan ini selama penyelenggaraan Pekan Batik mencapai sekitar Rp35 juta," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Tegal Bandoe Widiarto, Senin (3/8/2015) malam.

Sementara, transaksi tunai pada festival kuliner pantura tersebut mencapai sekitar Rp100 juta. Awalnya, dia mengaku khawatir dengan minimnya respon masyarakat. "Namun ternyata hasilnya bagus. Cuma beberapa hari digelar, hasilnya sudah cukup lumayan," ujar dia.

Pihaknya mengaku akan kembali menggelar kegiatan serupa untuk lebih mengenalkan E-money kepada masyarakat. Diharapkan keberhasilan festival kuliner dengan transaksi nontunai di Kota Pekalongan ini bisa menjadi inspirasi kabupaten/kota lainnya.

"Tentunya pada even-even ke depan harus lebih baik, dengan perbaikan-perbaikan dari hasil evaluasi yang kami lakukan dari kegiatan ini. Sebab selain mengenalkan E-money, juga mendorong semangat kewirausahaan masyarakat," tuturnya.

Bandoe mengungkapkan, tujuan gelaran tersebut untuk mengubah paradigma lama masyarakat Indonesia, yakni bertransaksi secara tunai. Sebab, penggunaan uang nontunai juga akan menghemat biaya percetakan uang yang selama ini dikeluarkan pemerintah.

"Selain itu, transaksi nontunai juga lebih efisien dan aman. Masyarakat tidak perlu membawa uang dalam jumlah banyak," papar dia.

Sementara, Wali Kota Pekalongan Basyir Ahmad mengapresiasi gelaran yang dilakukan BI tersebut. Sebab, belum pernah ada sebelumnya transaksi nontunai kuliner yang dilakukan di Kota Pekalongan.

"Ini yang pertama kali. Namun respon masyarakat juga cukup bagus. Padahal awalnya kami juga khawatir kalau warung-warung di luar pameran tidak laku. Tapi ternyata tetap laku semua," ujarnya.

Even serupa diharapkan bisa kembali digelar di Kota Pekalongan. Sebab, kebanyakan masyarakat meminta kembali digelar festival kuliner serupa.

"Sebagian besar minta diulang. Mintanya digelar sebulan sekali, namun kami belum sanggup. Semoga bisa ditindaklanjuti, sehingga setiap even ada festival kuliner nontunai seperti ini. Apalagi kali ini bisa full untuk stan kulinernya, tidak seperti tahun lalu," tukasnya.

Festival kuliner itu sendiri berakhir pada Senin (3/8/2015) malam, seiring ditutupnya rangkaian Pekan Batik Kota Pekalongan.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0732 seconds (0.1#10.140)