Mata Uang Komoditas Pulih, Rupiah Ikut Membaik
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini ditutup membaik seiring dengan pulihnya mata uang utama dunia, yang terkait dengan komoditas.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg di level Rp13.472/USD, menguat 38 poin dibanding penutupan perdagangan kemarin di level Rp13.510/USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah juga berada di level Rp13.484/USD, dengan kisaran harian Rp13.442-Rp13.575/USD. Posisi ini positif 36 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di Rp13.520/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.495/USD, mendatar dengan penutupan sebelumnya di Rp13.492/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas pada level Rp13.516/USD. Posisi tersebut terapresiasi 12 poin dibanding penutupan kemarin di level Rp13.528/USD.
Sementara mata uang utama yang terkait erat dengan harga komoditas pulih pada hari ini didukung stabilnya harga minyak. Dolar Australia naik 1,25% menuju level tertinggi dalam hampir dua pekan setelah bank Sentral Australian (Reserve Bank Australia/RBA) mempertahankan suku bunganya di level rendah 2%.
Dikutip dari Reuters, dolar Selandia Baru naik sekitar 0,5%, sementara dolar Kanada, dibantu harga minyak mentah kembali dari level terendah 11 tahun. Adapun, USD, euro dan yen sedikit berubah, dengan indeks dolar terhadap sejumlah mata uang turun 0,1%.
Kenaikan suku bunga Fed akan menjadi kejutan bagi banyak negara, khususnya di negara berkembang. Kekhawatiran tentang dampaknya terhadap perusahaan-perusahaan China yang meminjam dalam mata uang USD telah membebani harga komoditas dan pada gilirannya juga pasar mata uang dolar Australia, dolar Selandia Baru, dolar Kanada dan crown Norwegia.
Pada awal perdagangan di Eropa, dolar Australia memperpanjang kenaikan menjadi 1,4% menjadi 0,7395, pulih dari koreksi enam tahun di 0,7234 pada pekan lalu. Dolar Kanada terakhir diperdagangkan di 1,3118/USD dan euro berada sedikit lebih tinggi pada 1,0961/USD.
(Baca: Mata Uang Komoditas Tertekan, Rupiah Kian Perkasa)
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg di level Rp13.472/USD, menguat 38 poin dibanding penutupan perdagangan kemarin di level Rp13.510/USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah juga berada di level Rp13.484/USD, dengan kisaran harian Rp13.442-Rp13.575/USD. Posisi ini positif 36 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di Rp13.520/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.495/USD, mendatar dengan penutupan sebelumnya di Rp13.492/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas pada level Rp13.516/USD. Posisi tersebut terapresiasi 12 poin dibanding penutupan kemarin di level Rp13.528/USD.
Sementara mata uang utama yang terkait erat dengan harga komoditas pulih pada hari ini didukung stabilnya harga minyak. Dolar Australia naik 1,25% menuju level tertinggi dalam hampir dua pekan setelah bank Sentral Australian (Reserve Bank Australia/RBA) mempertahankan suku bunganya di level rendah 2%.
Dikutip dari Reuters, dolar Selandia Baru naik sekitar 0,5%, sementara dolar Kanada, dibantu harga minyak mentah kembali dari level terendah 11 tahun. Adapun, USD, euro dan yen sedikit berubah, dengan indeks dolar terhadap sejumlah mata uang turun 0,1%.
Kenaikan suku bunga Fed akan menjadi kejutan bagi banyak negara, khususnya di negara berkembang. Kekhawatiran tentang dampaknya terhadap perusahaan-perusahaan China yang meminjam dalam mata uang USD telah membebani harga komoditas dan pada gilirannya juga pasar mata uang dolar Australia, dolar Selandia Baru, dolar Kanada dan crown Norwegia.
Pada awal perdagangan di Eropa, dolar Australia memperpanjang kenaikan menjadi 1,4% menjadi 0,7395, pulih dari koreksi enam tahun di 0,7234 pada pekan lalu. Dolar Kanada terakhir diperdagangkan di 1,3118/USD dan euro berada sedikit lebih tinggi pada 1,0961/USD.
(Baca: Mata Uang Komoditas Tertekan, Rupiah Kian Perkasa)
(rna)