Telkom Bangun Infrastruktur ICT
A
A
A
JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk (Telkom) sepanjang tahun ini menyiapkan investasi sebesar Rp208,5 miliar untuk pembangunan infrastruktur layanan information, communication technology (ICT) di sejumlah hunian.
Direktur Enterprise and Business Service Telkom Muhammad Awaluddin menjelaskan, pada tahap awal perseroan dan Perum Perumnas akan membangun layanan ICT di proyek Rusunami A8 Cengkareng yang memiliki 5.400 unit. Rusunami ini merupakan salah satu proyek program pemerintah membangun 1 juta hunian di Indonesia.
”Kami akan membangun infrastruktur untuk fiber optic di wilayah Rusunami yang dibangun Perumnas. Ke depan kami siap menggandeng BUMN lain untuk mendukung pemerintah dalam program 1 juta hunian,” kata Awaluddin usai menghadiri kerja sama Telkom dan Perumnas di Jakarta kemarin. Hingga akhir tahun ini BUMN telekomunikasi tersebut menargetkan membangun 43 tower untuk 24.000 unit smart home.
Perseroan juga menargetkan membangun 36.000 unit landedi area yang akan difasilitasi dengan layanan broadband ICT. Investasi yang disiapkan perseroan untuk satu tower sebesar Rp1,5 miliar. Sedangkan, untuk 500 landed area per lokasi membutuhkan dana sebesar Rp2 miliar. Dengan demikian, total investasi Telkom untuk pembangunan 43 tower mencapai Rp64,5 miliar dan 36.000 unit landed area sekitar Rp144 miliar. Total dana yang disiapkan hingga akhir tahun mencapai Rp208,5 miliar.
”Saat ini Telkom sudah melakukan penjajakan untuk mengembangkan smart building dan broadband ICT di empat tower Sentraland Semarang dan Bekasi,” paparnya. Awaluddin mengatakan, layanan smart building dan broadband ICT yang difasilitasi Telkom meliputi hit technology GPON fiber optic 10 Gbps, Triple Play, Indonesia Wifi 100 Mbps, layanan seluler, sistem intergrator termasukCCTV, security , lighting, gas detector. Fasilitas lain yaitu eparking sistem.
”Biaya infrastruktur dasar sekitar Rp1,5-2 miliar untuk jenis rusun dan apartemen, sedangkan untuk rumah tapak sekitar Rp2-2,5 miliar. Ini akan menjadi prasarana bagi penghuninya,” tandasnya. Sementara, Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief Sugoto menjelaskan, perseroan masih membahas lebih jauh terkait bisnis model kerja sama ini. Meski demikian, infrastruktur ICT ini akan menjadi fasilitas pendukung prasarana di hunian yang dibangun Perumnas.
”Satu tower rusunami bisa diisi 300 kepala keluarga, Rusunami di Cengkareng akan terdiri dari 4.000-5.000 unit. Kami juga berencana membangun 1.000 tower rusunami, ini merupakan pasar yang bagus bagi Telkom,” kata dia. Selain telah menggandeng Telkom, perseroan juga akan menggandeng PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk untuk memberikan fasilitas gas bagi rumah tangga di proyek rusunami yang akan dibangun Perumnas. Hal ini untuk memberikan nilai tambah bagi penghuninya.
Pemerintah telah mencanangkan program 1 juta hunian yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Presiden Joko Widodo secara serentak di 10 kota besar seperti Medan, Riau, Palembang, Jakarta, Semarang, Malang, Makassar, Banjarmasin dan Pontianak.
Heru febrianto
Direktur Enterprise and Business Service Telkom Muhammad Awaluddin menjelaskan, pada tahap awal perseroan dan Perum Perumnas akan membangun layanan ICT di proyek Rusunami A8 Cengkareng yang memiliki 5.400 unit. Rusunami ini merupakan salah satu proyek program pemerintah membangun 1 juta hunian di Indonesia.
”Kami akan membangun infrastruktur untuk fiber optic di wilayah Rusunami yang dibangun Perumnas. Ke depan kami siap menggandeng BUMN lain untuk mendukung pemerintah dalam program 1 juta hunian,” kata Awaluddin usai menghadiri kerja sama Telkom dan Perumnas di Jakarta kemarin. Hingga akhir tahun ini BUMN telekomunikasi tersebut menargetkan membangun 43 tower untuk 24.000 unit smart home.
Perseroan juga menargetkan membangun 36.000 unit landedi area yang akan difasilitasi dengan layanan broadband ICT. Investasi yang disiapkan perseroan untuk satu tower sebesar Rp1,5 miliar. Sedangkan, untuk 500 landed area per lokasi membutuhkan dana sebesar Rp2 miliar. Dengan demikian, total investasi Telkom untuk pembangunan 43 tower mencapai Rp64,5 miliar dan 36.000 unit landed area sekitar Rp144 miliar. Total dana yang disiapkan hingga akhir tahun mencapai Rp208,5 miliar.
”Saat ini Telkom sudah melakukan penjajakan untuk mengembangkan smart building dan broadband ICT di empat tower Sentraland Semarang dan Bekasi,” paparnya. Awaluddin mengatakan, layanan smart building dan broadband ICT yang difasilitasi Telkom meliputi hit technology GPON fiber optic 10 Gbps, Triple Play, Indonesia Wifi 100 Mbps, layanan seluler, sistem intergrator termasukCCTV, security , lighting, gas detector. Fasilitas lain yaitu eparking sistem.
”Biaya infrastruktur dasar sekitar Rp1,5-2 miliar untuk jenis rusun dan apartemen, sedangkan untuk rumah tapak sekitar Rp2-2,5 miliar. Ini akan menjadi prasarana bagi penghuninya,” tandasnya. Sementara, Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief Sugoto menjelaskan, perseroan masih membahas lebih jauh terkait bisnis model kerja sama ini. Meski demikian, infrastruktur ICT ini akan menjadi fasilitas pendukung prasarana di hunian yang dibangun Perumnas.
”Satu tower rusunami bisa diisi 300 kepala keluarga, Rusunami di Cengkareng akan terdiri dari 4.000-5.000 unit. Kami juga berencana membangun 1.000 tower rusunami, ini merupakan pasar yang bagus bagi Telkom,” kata dia. Selain telah menggandeng Telkom, perseroan juga akan menggandeng PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk untuk memberikan fasilitas gas bagi rumah tangga di proyek rusunami yang akan dibangun Perumnas. Hal ini untuk memberikan nilai tambah bagi penghuninya.
Pemerintah telah mencanangkan program 1 juta hunian yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Presiden Joko Widodo secara serentak di 10 kota besar seperti Medan, Riau, Palembang, Jakarta, Semarang, Malang, Makassar, Banjarmasin dan Pontianak.
Heru febrianto
(ars)